Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Politik AS Memanas, Anggota Kongres Ancam Makzulkan Trump Dalam 30 Hari ke Depan
Anggota Kongres Demokrat asal Texas, Al Green mengajukan pemakzulan terhadap Donald Trump. Menurutnya, Trump tidak layak menjabat sebagai presiden AS
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Tiara Shelavie
Ini karena kedua Kongres AS saat ini dikuasai oleh Partai Republik, yang sebagian besar setia pada Trump dan menolak narasi pemakzulan sebagai upaya politis partisan.
Puluhan Ribu Warga AS Protes Kebijakan Agresif
Terpisah, sebelum pemakzulan diajukan, pada akhir pekan kemarin puluhan ribu warga Amerika Serikat (AS) dilaporkan menggelar aksi demo besar-besaran untuk memprotes sejumlah kebijakan Presiden Donald Trump.
Tak hanya memadati jalanan National Mall di Washington DC, para pendemo juga turut membanjiri berbagai kota besar lainnya seperti Midtown, Manhattan hingga Anchorage dan Alaska.
Adapun aksi demo ini merupakan demonstrasi terbesar sejak Trump kembali ke Gedung Putih, sebagaimana dikutip dari Morning Post.
Demo besar-besaran ini di gagas untuk menyuarakan kemarahan masyarakat AS atas kebijakan agresif Presiden Trump termasuk memecat ribuan pegawai federal, menutup kantor lapangan Administrasi Jaminan Sosial.
Tak sampai disitu Trump juga turut menutup seluruh lembaga, mendeportasi imigran, mengurangi perlindungan bagi kaum transgender, dan memangkas dana untuk program kesehatan.
Terbaru Trump memberlakukan tekanan besar kepada negara-negara sahabat dalam urusan dagang, yang menyebabkan gejolak di pasar saham.
Trump berdalih kebijakan efisiensi gagasannya akan menghemat biaya di berbagai departemen. Pemangkasan pegawai ini diharapkan dapat menghemat sekitar 50 juta dolar per tahun.
Namun kebijakan ini dinilai merugikan masyarakat AS, alasan tersebut yang membuat puluhan ribu warga AS turun ke jalanan untuk memprotes kebijakan-kebijakan Trump.
Selain meneriakkan slogan-slogan yang menentang Trump, demonstran turut membawa spanduk besar bertuliskan kalimat sindiran seperti "HANDS OFF!".
Para pengunjuk rasa juga terlihat membawa poster bertuliskan "Not My President!" (Trump bukan presidenku), "Fascism has Arrived” (Fasisme Telah Tiba ), “Stop Evil" (hentikan kejahatan), dan "Hands Off Our Social Security” (Jangan Campur Tangan pada Jaminan Sosial Kami).
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.