Konflik Palestina Vs Israel
Hamas: Menyerah Bukan Pilihan, Netanyahu Lakukan Kejahatan Perang demi Masa Depan Politiknya Sendiri
Pejabat Hamas mengatakan bahwa menyerah bukan pilihan, dan pembunuhan yang dilakukan Netanyahu bertujuan mengamankan masa depan politiknya sendiri.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Sri Juliati
Hal itu disampaikan oleh sumber Palestina yang mengetahui hal tersebut kepada Al-Araby Al-Jadeed, media berbahasa Arab yang merupakan jaringan dari The New Arab.
Sumber tersebut menambahkan bahwa usulan itu mencakup dimulainya kembali bantuan kemanusiaan pada hari kedua, bersamaan dengan penempatan kembali pasukan Israel ke posisi-posisi tertentu di Rafah dan wilayah Gaza lainnya.
Selanjutnya, pada hari ketiga, akan dimulai negosiasi terkait gencatan senjata permanen, pertukaran tahanan, demiliterisasi Gaza, serta rencana untuk masa pascaperang.
Usulan itu juga menyatakan bahwa Hamas harus memberikan informasi lengkap mengenai seluruh tawanan yang masih hidup pada hari ke-10, serta menyerahkan jenazah 16 warga Israel pada hari ke-20 sebagai imbalan atas 160 jenazah warga Palestina dari Gaza.
Proposal tersebut menetapkan bahwa negosiasi harus diselesaikan dalam waktu 45 hari, setelah itu seluruh tawanan yang tersisa akan dibebaskan.
Syarat penting lainnya yang diajukan Israel adalah pelucutan senjata Hamas, namun hal ini ditolak oleh pihak Hamas.
Hamas menyatakan penolakannya terhadap usulan tersebut karena Israel tidak memberikan jaminan yang jelas terkait penghentian perang dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.