Rabu, 1 Oktober 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

China Peringatkan Negara-Negara yang Ajukan Negosiasi Tarif Trump, Ancam Bakal Membalas

Presiden China Xi Jinping mengancam akan menjatuhkan sanksi balasan yang tegas kepada sejumlah negara yang melakukan negosiasi tarif impor Trump

Pixabay/Mohamed_hassan
PERANG DAGANG - Ilustrasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang diunduh dari situs bebas royalti Pixabay pada 17 April 2025. China mengancam akan menjatuhkan sanksi balasan yang tegas kepada sejumlah negara yang melakukan negosiasi tarif impor Trump serta memberlakukan hambatan baru pada perdagangan dengan China. 

Ketegangan yang semakin berlanjut akhirnya mendorong AS untuk menjatuhkan tarif 245 persen ke China.

Dengan rincian mencakup tarif timbal balik terbaru sebesar 125 persen, tarif sebesar 20 persen untuk mengatasi krisis fentanyl.

Serta tarif 7,5 persen dan 100 persen pada barang-barang tertentu untuk mengatasi praktik perdagangan yang tidak adil, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Kendati AS menjatuhkan tarif lebih tinggi ke China, namun dalam forum itu negara tirai bambu menegaskan bahwa mereka tak akan tunduk.

“Tiongkok tidak akan peduli jika Amerika Serikat terus memainkan permainan angka tarif,” kata uru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lin Jian.

"China tidak ingin berperang dagang dengan AS, tetapi sama sekali tidak takut jika AS bersikeras memprovokasi," imbuhnya.

Xi Jinping Galang Dukungan

Di tengah memanasnya perang dagang antara China dengan AS, Xi mengumumkan rencana tur ke tiga negara Asia Tenggara, yakni Vietnam, Malaysia, dan Kamboja.

Menurut kantor berita Xinhua, kunjungan digelar bertujuan untuk mempererat hubungan China dengan sejumlah negara tetangga, di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat.

Tur ini menjadi upaya diplomatik yang langka, mengingat terakhir kali Xi mengunjungi Kamboja dan Malaysia masing-masing sembilan dan dua belas tahun lalu.

Sementara kunjungan terakhirnya ke Vietnam terjadi baru-baru ini, yakni pada Desember 2023.

Upaya ini juga menunjukan tekad China yang ingin tampil sebagai mitra dagang global yang stabil dan dapat diandalkan, terutama di tengah ketidakpastian akibat kebijakan AS.

Dengan menawarkan alternatif perdagangan bebas dan multilateral, China berharap dapat menarik sekutu-sekutu AS yang mungkin merasa dirugikan oleh kebijakan tarif tersebut.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved