Jumat, 8 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Puas AS Ikut Menolak Ukraina Gabung NATO, Kremlin: Sejalan dengan Sikap Kami

Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov mengungkapkan pihaknya merasa puas atas sikap AS yang ikut menentang Ukraina gabung NATO.

Kantor Presiden Ukraina
ZELENSKY DAN RUTTE - Foto ini diambil dari kantor Presiden Ukraina pada Rabu (16/4/2025), memperlihatkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (kiri) dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte (kanan) dalam kunjungannya di Odesa pada hari Selasa (15/4/2025). Rusia merasa puas setelah AS ikut menolak Ukraina bergabung dengan NATO. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov mengungkapkan bahwa Kremlin menyambut baik Sikap Amerika Serikat (AS) terkait Ukraina yang ingin gabung dengan NATO.

Presiden AS, Donald Trump sebelumnya menyatakan bahwa keinginan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk bisa gabung dengan NATO tak akan pernah bisa terjadi.

Donald Trump juga menegaskan, konflik Ukraina disebabkan oleh ambisi Kyiv yang ingin bergabung dengan aliansi Eropa tersebut.

"Kami telah mendengar pernyataan yang dibuat di berbagai tingkat di Washington bahwa keanggotaan Ukraina di NATO dikesampingkan," kata Peskov, dikutip dari TASS.

"Ini adalah sesuatu yang membuat kami puas dan sejalan dengan sikap kami," lanjutnya.

Kantor berita Bloomberg melaporkan sebelumnya bahwa Washington menyampaikan proposal kepada sekutu-sekutunya di Paris untuk penyelesaian perang Ukraina.

Proposal tersebut termasuk penolakan untuk membahas keanggotaan Kyiv di NATO dan pelonggaran sanksi terhadap Rusia.

Selain itu, rancangan dokumen Amerika menetapkan bahwa semua wilayah yang dibebaskan oleh Rusia akan tetap berada di bawah kendali Rusia.

Pembahasan mengenai usulan ini akan dilanjutkan di London minggu ini.

Donald Trump sangat yakin bahwa perang antara Rusia dan Ukraina dapat berakhir pada minggu ini.

Bahkan, tim Trump mengancam bahwa Washington dapat membatalkan upaya perundingan damai jika tidak ada langkah yang diambil dalam waktu dekat.

Baca juga: Rusia Serang Target Sipil, Putin Tuduh Ukraina Jadikan Lokasi Itu Tameng Militer

"Keduanya kemudian akan mulai melakukan bisnis besar dengan Amerika Serikat, yang sedang berkembang pesat, dan menghasilkan banyak uang," kata Trump, dikutip dari Kyiv Independent.

Trump mengatakan pada Senin (21/4/2025) kemarin, bahwa AS telah mengadakan "pertemuan yang sangat baik" mengenai Rusia dan Ukraina.

Ia berjanji akan memberikan "rincian lengkap dalam tiga hari ke depan".

Sementara itu, Zelensky mengatakan bahwa delegasi Ukraina akan mengadakan pembicaraan mendatang dengan mitranya dari Amerika, Inggris, dan Prancis di London pada tanggal 23 April.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan