Menhan AS Diduga Pakai Jalur 'Gelap' di Kantor demi Kirim Data Rahasia via Signal
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth kembali menjadi sorotan setelah laporan terbaru mengungkap dugaan penggunaan jalur internet tidak aman di kantornya
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Bobby Wiratama
Meskipun tengah berada di bawah tekanan politik, Hegseth tetap mendapat dukungan penuh dari Presiden Donald Trump dan para pejabat tinggi pemerintahan.
Trump bahkan menyebut laporan media ini sebagai 'berita palsu' dan upaya sabotase dari orang-orang yang tidak puas di dalam pemerintahan.
“Saya memiliki kepercayaan 100 persen kepada sekretaris,” kata Wakil Presiden JD Vance kepada wartawan.
“Saya tahu presiden dan, sejujurnya, seluruh tim juga," tambahnya.
Anggota Kongres dari Partai Republik yang duduk di Komite Angkatan Bersenjata, Don Bacon menyatakan keraguannya terhadap kelayakan Hegseth untuk tetap menjabat.
Namun, Trump tetap teguh.
Ia menolak tuntutan untuk memecat Hegseth, bertekad untuk tidak menyerah pada tekanan media.
Trump juga membela penasihat keamanannya, Mike Waltz, yang sempat secara tidak sengaja menambahkan editor Atlantic ke grup Signal pertama yang membahas operasi militer tersebut.
Kontroversi ini mencuat setelah dua grup Signal terpisah yang dibentuk Hegseth diketahui membahas rincian serangan ke Yaman.
Pada tahap pertama, yang secara tak sengaja mengikutsertakan jurnalis.
Kemudian tahap kedua yaitu grup "Defense | Team Huddle," yang melibatkan keluarga Hegseth.
Meskipun Signal menggunakan enkripsi end-to-end, para ahli keamanan menyatakan bahwa standar komunikasi pemerintah tetap mewajibkan diskusi tentang operasi militer berlangsung di saluran resmi, bukan perangkat pribadi.
(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Menteri Pertahanan AS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.