Konflik Palestina Vs Israel
Iran Sebut Ledakan yang Terjadi di Pelabuhan Rajaee Tak Ada Kaitannya dengan Aktivitas Militer Iran
Pejabat pemerintah Iran mengatakan pada tanggal 27 April bahwa ledakan besar di Pelabuhan Shahid Rajaee tidak terkait dengan aktivitas militer Iran
Editor:
Muhammad Barir
Iran Sebut Ledakan di Pelabuhan Rajaee Tak Ada Kaitannya dengan Sektor Pertahanan
TRIBUNNEWS.COM- Pejabat pemerintah Iran mengatakan pada tanggal 27 April bahwa ledakan besar di Pelabuhan Shahid Rajaee tidak terkait dengan aktivitas militer Iran dan bahwa laporan media yang membuat klaim sebaliknya adalah bagian dari operasi psikologis musuh.
Ebrahim Rezaei, juru bicara Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, mengatakan pada hari Minggu bahwa laporan awal menunjukkan bahwa apa yang terbakar di Pelabuhan Shahid Rajaee dan menyebabkan ledakan tidak ada hubungannya dengan sektor pertahanan Iran.
Jumlah korban tewas akibat ledakan dahsyat hari Sabtu telah meningkat menjadi 36 orang, sementara lebih dari 1.100 orang terluka.
Media Israel melaporkan bahwa juru bicara Kementerian Pertahanan Iran juga membantah adanya hubungan dengan kegiatan militer Iran.
"Tidak ada alat peledak yang digunakan militer di pelabuhan Rajaee. Laporan yang diterbitkan oleh media asing dalam konteks ini merupakan bagian dari operasi psikologis yang dilakukan oleh musuh," kata juru bicara tersebut.
Sebelumnya, AP mengutip firma keamanan Ambrey yang mengklaim bahwa kebakaran di Pelabuhan Rajaee mungkin disebabkan oleh penanganan yang tidak tepat terhadap bahan bakar padat yang dimaksudkan untuk digunakan dalam rudal balistik.
Selain itu, Ambrey mengklaim bahwa pelabuhan tersebut menerima kiriman bahan kimia yang digunakan dalam bahan bakar roket pada bulan Maret lalu. Perusahaan tersebut mengklaim bahwa bahan bakar yang tiba di Pelabuhan Rajaee merupakan bagian dari kiriman amonium perklorat yang diterima Iran dari Cina.
Pada Sabtu malam, kantor berita milik pemerintah IRNA mengatakan bahwa Administrasi Bea Cukai Iran menyalahkan "tumpukan barang berbahaya dan bahan kimia yang disimpan di area pelabuhan" atas ledakan tersebut.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian telah menyerukan penyelidikan atas insiden tersebut dan mengirim Menteri Dalam Negeri Eskandar Momeni ke lokasi bencana.
Pelabuhan Shahid Rajaee merupakan pusat komersial utama di Iran, menangani lalu lintas kontainer dan juga dilengkapi tangki minyak serta fasilitas petrokimia lainnya.
Meskipun belum ada bukti yang menunjukkan penyebab ledakan tersebut, pakar Iran Trita Parsi menduga ledakan tersebut mungkin merupakan tindakan sabotase yang dilakukan oleh Israel untuk menggagalkan negosiasi nuklir antara AS dan Iran, yang sedang berlangsung di Oman.
"Jika muncul bukti bahwa Israel berada di baliknya, harus dipahami dengan baik bahwa ini bukanlah tindakan yang menargetkan Iran, melainkan menargetkan Trump dan berusaha menyabotase upayanya untuk mendapatkan kesepakatan nuklir damai yang akan mencegah AS terlibat dalam perang abadi di [Asia Barat]," tulis Parsi di X.
SUMBER: THE CRADLE
Konflik Palestina Vs Israel
Microsoft Minta Bantuan FBI Hentikan Demo Karyawan yang Minta Putus Hubungan dengan Israel |
---|
Australia Usir Dubes Iran usai Serangan Anti-Yahudi Tahun Lalu, Teheran Janjikan Pembalasan |
---|
Hamas Bantah Klaim Israel, 21 Korban Tewas di Rumah Sakit Nasser Bukan Anggota Pejuang |
---|
Trump akan Pimpin Pertemuan Besar di Gedung Putih Bahas Rencana Kelola Gaza Pascaperang |
---|
IDF Tembak 5 Jurnalis Pakai Rudal di Rumah Sakit Al Nasser Gaza |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.