CIA Rilis Video Bahasa Mandarin, Ajak Pejabat China Ungkap Rahasia Lewat Jalur Aman
Badan Intelijen Pusat AS atau CIA secara terang-terangan mengajak pejabat pemerintah Tiongkok untuk membocorkan rahasia negara kepada Washington.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) memicu kehebohan internasional dengan merilis dua video berbahasa Mandarin.
Lewat video tersebut, CIA secara terang-terangan mengajak pejabat pemerintah Tiongkok untuk membocorkan rahasia negara kepada Washington.
Kampanye ini dipublikasikan secara luas di berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Telegram, dan X (dulu Twitter).
Video berisi pesan langsung dan instruksi teknis yang menjelaskan cara aman menghubungi CIA melalui jaringan anonim seperti Tor.
Dalam video fiktif tersebut, seorang aktor yang berperan sebagai pejabat tinggi Partai Komunis Tiongkok (PKT) menyampaikan keresahannya terhadap nasib keluarganya di tengah ketidakpastian politik
Ia menggambarkan bagaimana banyak pejabat disingkirkan tanpa peringatan, “seperti sepatu usang.”
“Pria ini, yang telah bekerja keras untuk mencapai puncak sepanjang hidupnya, kini menyadari sepenuhnya bahwa setinggi apa pun statusnya, hal itu tidak cukup untuk melindungi keluarganya di masa yang penuh gejolak dan meresahkan ini,” demikian narasi dalam video berbahasa Mandarin yang diunggah ke YouTube.
“Ia ingin mengendalikan takdirnya dan menemukan jalan untuk melindungi keluarganya dan prestasi yang telah ia bangun melalui kerja keras selama bertahun-tahun,"
"Sadar bahwa semua yang dimilikinya dapat lenyap dalam sekejap, ia terdorong untuk membuat keputusan yang sulit tetapi penting untuk menghubungi CIA dengan aman.”
Video tersebut memberikan petunjuk teknis untuk mengakses CIA melalui web gelap, dengan jaminan keamanan dan kerahasiaan.
Direktur CIA, John Ratcliffe, dalam wawancara dengan Fox News menjelaskan bahwa merekrut sumber intelijen adalah bagian dari misi utama lembaganya.
Baca juga: Putra Wakil Direktur CIA Bergabung dengan Tentara Rusia dan Tewas dalam Perang di Ukraina
“Salah satu peran utama CIA adalah mengumpulkan informasi intelijen untuk presiden dan para pembuat kebijakan,” katanya.
“Salah satu cara kami melakukannya adalah dengan merekrut aset yang dapat membantu kami mencuri rahasia,” tambahnya.
Kampanye publik ini menandai eskalasi dalam persaingan intelijen antara Washington dan Beijing.
Kedutaan Besar China di Washington belum memberikan tanggapan resmi terhadap kampanye ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.