CIA Rilis Video Bahasa Mandarin, Ajak Pejabat China Ungkap Rahasia Lewat Jalur Aman
Badan Intelijen Pusat AS atau CIA secara terang-terangan mengajak pejabat pemerintah Tiongkok untuk membocorkan rahasia negara kepada Washington.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Garudea Prabawati
Banyak pihak menduga reaksi keras akan menyusul.
Desmond Shum, mantan taipan properti Tiongkok yang kini menjadi pembangkang dan tinggal di Inggris, menyebut langkah CIA ini sebagai “langkah publik paling agresif” terhadap Tiongkok dalam sejarah modern.
“Jenis pendekatan publik seperti ini adalah jenis provokasi yang membuat PKT marah – dan Xi Jinping secara pribadi,” tulis Shum dalam akun X miliknya.
“Obsesinya terhadap kekuasaan seumur hidup bermula dari satu tujuan tunggal: mengamankan kendali Partai yang tak tergoyahkan atas Tiongkok.”
Langkah CIA ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China, termasuk dalam isu Taiwan, teknologi, dan persaingan pengaruh global.
Alih-alih melalui operasi rahasia, badan intelijen tertua AS itu kini tampaknya berani menampilkan seruannya secara terbuka.
Penggunaan bahasa Mandarin dalam video mempertegas bahwa kampanye ini ditujukan langsung kepada para birokrat dan pejabat dalam sistem kekuasaan Beijing.
CIA sebelumnya pernah membuat ajakan terbuka lewat media sosial, langkah terbaru ini tetap mengejutkan.
Para pengamat menilai kampanye kali ini sangat tidak biasa karena secara langsung menyasar loyalitas pejabat tinggi di dalam sistem kekuasaan Tiongkok.
Langkah ini bisa memicu ketegangan diplomatik baru.
Pemerintah Tiongkok dikenal sangat sensitif terhadap setiap tindakan yang dianggap mencampuri urusan dalam negerinya.
Baca juga: CIA Yakin Asal-usul COVID-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium Bukan Peristiwa Alam
Video berdurasi dua menit itu menyorot rasa putus asa, ketakutan, dan harapan akan masa depan yang lebih aman.
Pendekatan ini kemungkinan ditujukan untuk menarik simpati dari kalangan internal PKT yang merasa terancam oleh situasi politik di dalam negeri.
Belum jelas apakah kampanye itu sudah membuahkan intelijen baru atau berhasil merekrut agen, analis meyakini langkah CIA ini bukan sekadar aksi sesaat.
Mereka menilai ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk menghadapi pengaruh Tiongkok yang terus berkembang.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.