Kamis, 7 Agustus 2025

Konflik India dan Pakistan

Tiongkok Percepat Transfer Jet Tempur Siluman J-35A ke Pakistan, Jet Tempur India Bisa Tertinggal

Keputusan penting Pakistan untuk memperoleh hingga 40 unit pesawat tempur siluman generasi kelima J-35A milik China menandakan pergeseran besar

Editor: Muhammad Barir
CCTV
Pesawat tempur siluman J-35A 

Pesawat ini juga dilengkapi beberapa titik keras eksternal yang dapat digunakan untuk memasang amunisi berpemandu presisi, rudal antikapal, dan senjata serang taktis, tergantung pada konfigurasi misi.

Pengenalan J-35A diharapkan pada akhirnya akan menggantikan armada F-16 dan Mirage 5 Pakistan yang sudah tua, menggantikannya dengan platform yang menawarkan kemampuan bertahan hidup, daya mematikan, dan fusi sensor generasi berikutnya.

Lompatan siluman Pakistan terjadi saat India terus bergantung pada pesawat tempur generasi 4,5 seperti Su-30MKI dan Rafale, keduanya merupakan platform yang ampuh tetapi kurang memiliki kemampuan siluman dan integrasi sistem generasi kelima yang sesungguhnya.

Dengan China yang mengoperasikan J-20 dan Pakistan yang bersiap untuk menerjunkan J-35A, India menghadapi kemungkinan asimetri kekuatan udara di dua front, yang meningkatkan kekhawatiran serius dalam lembaga pertahanannya.

Pergeseran ini dapat memaksa India untuk mempercepat program Pesawat Tempur Menengah Canggih (AMCA) yang terhenti atau mencari solusi generasi kelima eksternal—meskipun saat ini tidak ada yang tersedia baik dari AS maupun Rusia di pasar ekspor.

Akuisisi J-35A oleh Pakistan tidak hanya memperkuat postur pencegahannya terhadap India tetapi juga mencerminkan ambisi China yang lebih luas untuk membangun pijakan di pasar pesawat tempur siluman global di tengah pengetatan kontrol ekspor Barat.

Tiongkok bahkan telah mendirikan kantor ekspor khusus untuk memasarkan J-35A kepada calon pembeli internasional—sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam diplomasi penerbangan militer Beijing.

Tidak seperti J-20, yang tetap eksklusif untuk PLAAF, J-35A adalah jawaban Cina terhadap F-35 dalam hal keterjangkauan, fleksibilitas multiperan, dan proyeksi kekuatan melalui jaringan sekutu.

Bagi Pakistan, J-35A lebih dari sekadar pesawat tempur—ia merupakan simbol paritas teknologi, sinyal geopolitik, dan transformasi doktrin udara masa depan, yang memungkinkannya melakukan operasi yang lebih dalam, lebih mematikan, dan lebih tersembunyi di lingkungan dengan ancaman tinggi.

Pelantikan J-35A tidak hanya menandai peningkatan teknologi, tetapi juga penataan ulang strategis dalam keseimbangan kekuatan udara Asia Selatan, dengan konsekuensi terhadap eskalasi konflik, dinamika pencegahan, dan perlombaan senjata regional di teater Indo-Pasifik.

Hingga Mei 2025, Angkatan Udara Pakistan (PAF) memiliki armada yang kuat dan beragam, yang mencerminkan kemitraan strategis dan kebutuhan pertahanan yang terus berkembang. PAF mengoperasikan sekitar 1.399 pesawat, yang menjadikannya angkatan udara terbesar ketujuh di dunia dalam hal ukuran armada.

Pesawat Tempur:

JF-17 Thunder: Tulang punggung PAF, dengan sekitar 156 unit di varian Blok I, II, dan III. Blok III memperkenalkan avionik canggih dan sistem radar AESA.

F-16 Fighting Falcon: Sekitar 75 pesawat, termasuk varian Block 15 MLU dan Block 52+, bertugas dalam kapasitas multiperan.

J-10C Vigorous Dragon: Sekitar 20 unit pesawat tempur multiperan China ini telah dilantik, meningkatkan kemampuan superioritas udara PAF.

 

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan