Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia dan Ukraina Sepakat Tukar Ribuan Tahanan Perang, Terbesar sejak Invasi 2022
Rusia dan Ukraina sepakat melakukan pertukaran tahanan besar-besaran sebanyak. 1.000 tawanan usai menggelar pembicaraan damai di Istanbul, Turki
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Nuryanti
Rusia menyatakan kepuasannya terhadap hasil pertemuan dan kesiapan untuk melanjutkan dialog.
Menunjukkan adanya upaya diplomatik untuk mengurangi ketegangan dan mencari solusi damai atas konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.
Eropa Siapkan Sanksi Baru untuk Rusia
Merespon gagalnya kesepakatan gencatan senjata, Para pemimpin Barat dilaporkan mulai menyusun tanggapan setelah perundingan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina gagal "menyelaraskan dengan cermat" respons mereka terhadap sikap Moskow.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan Uni Eropa sedang menggodok paket sanksi baru terhadap Rusia, seperti dilaporkan The Guardian melalui koresponden Pjotr Sauer.
Hal serupa juga turut dikonfirmasi oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengatakan bahwa negara-negara Eropa akan menerapkan sanksi baru terhadap Rusia dalam beberapa hari ke depan jika Moskow tidak menyetujui gencatan senjata perang di Ukraina.
"Tujuan kami adalah untuk menjatuhkan sanksi" jika Rusia gagal mematuhi gencatan senjata di Ukraina yang diusulkan sekutu-sekutu Eropa,” kata Macron dalam wawancara dengan saluran televisi TF1.
Tak dirinci sanksi apa yang akan diberlakukan untuk memukul Rusia, namun sejauh ini Uni Eropa telah mengenakan 16 putaran sanksi terhadap Rusia sejak Putin menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
Sementara putaran ke-17 berpotensi akan diadopsi pada Selasa mendatang.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.