Kamis, 21 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Korban Malnutrisi Melonjak, RS di Gaza Kewalahan Tangani Anak Sekarat Karena Lapar

Sejumlah fasilitas medis utama di Gaza, termasuk RS Nasser Hospital mengaku kewalahan menangani lonjakan kasus malnutrisi akut pada anak-anak

khaberni/tangkap layar
PENGUNGSI GAZA - Tangkap layar Khaberni, Rabu (26/3/2025) menunjukkan pengungsi warga Gaza yang berpindah mencari lokasi aman dari serangan Israel. Sejumlah fasilitas medis utama di Gaza, termasuk RS Nasser Hospital mengaku kewalahan menangani lonjakan kasus malnutrisi akut pada anak-anak 

Sejak awal Maret, setidaknya 57 anak dilaporkan meninggal karena kekurangan gizi.

Jika blokade Israel terhadap Jalur Gaza terus berlanjut, maka hampir 71.000 anak di bawah usia lima tahun diperkirakan akan menderita kekurangan gizi akut selama 11 bulan ke depan.

Hal serupa juga diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan kemanusiaan, Tom Fletcher yang memperingatkan 14.000 bayi berada di ambang kematian.

Belasan ribu bayi-bayi mungil itu berisiko meninggal dalam 48 jam mendatang apabila bantuan tidak sampai kepada mereka.

“Kita perlu membanjiri Jalur Gaza dengan bantuan kemanusiaan,” ingatnya, dalam wawancara dengan BBC.

“Saya ingin menyelamatkan sebanyak mungkin dari 14.000 bayi ini dalam 48 jam kedepan.” imbuhnya.

Meski Israel telah membuka akses pengiriman bantuan usai blokade 11 minggu, namun PBB mengatakan bahwa belum ada bantuan kemanusiaan yang benar-benar didistribusikan di daerah kantong yang dilanda perang itu.

Situasi ini diperparah oleh minimnya jaminan keamanan bagi pekerja kemanusiaan serta kurangnya jalur logistik yang aman.

Akibatnya, stok makanan, air bersih, dan obat-obatan tetap tertahan, sementara warga Gaza terutama anak-anak menghadapi risiko kelaparan, dehidrasi, dan penyakit.

"Hari ini salah satu tim kami menunggu beberapa jam hingga lampu hijau Israel untuk mengakses daerah Kareem Shalom dan mengambil pasokan nutrisi,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric

“Sayangnya, mereka tidak dapat membawa pasokan tersebut ke gudang kami," imbuhnya.

Mengantisipasi terjadinya lonjakan korban jiwa akibat kelaparan dan kiamat pangan,

PBB menyerukan kepada semua pihak, khususnya Israel sebagai pihak yang mengontrol perbatasan, untuk memberikan akses tanpa hambatan terhadap pengiriman dan distribusi bantuan kemanusiaan, sesuai dengan hukum internasional.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan