Konflik Palestina Vs Israel
Korban Malnutrisi Melonjak, RS di Gaza Kewalahan Tangani Anak Sekarat Karena Lapar
Sejumlah fasilitas medis utama di Gaza, termasuk RS Nasser Hospital mengaku kewalahan menangani lonjakan kasus malnutrisi akut pada anak-anak
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Garudea Prabawati
Sejak awal Maret, setidaknya 57 anak dilaporkan meninggal karena kekurangan gizi.
Jika blokade Israel terhadap Jalur Gaza terus berlanjut, maka hampir 71.000 anak di bawah usia lima tahun diperkirakan akan menderita kekurangan gizi akut selama 11 bulan ke depan.
Hal serupa juga diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan kemanusiaan, Tom Fletcher yang memperingatkan 14.000 bayi berada di ambang kematian.
Belasan ribu bayi-bayi mungil itu berisiko meninggal dalam 48 jam mendatang apabila bantuan tidak sampai kepada mereka.
“Kita perlu membanjiri Jalur Gaza dengan bantuan kemanusiaan,” ingatnya, dalam wawancara dengan BBC.
“Saya ingin menyelamatkan sebanyak mungkin dari 14.000 bayi ini dalam 48 jam kedepan.” imbuhnya.
Meski Israel telah membuka akses pengiriman bantuan usai blokade 11 minggu, namun PBB mengatakan bahwa belum ada bantuan kemanusiaan yang benar-benar didistribusikan di daerah kantong yang dilanda perang itu.
Situasi ini diperparah oleh minimnya jaminan keamanan bagi pekerja kemanusiaan serta kurangnya jalur logistik yang aman.
Akibatnya, stok makanan, air bersih, dan obat-obatan tetap tertahan, sementara warga Gaza terutama anak-anak menghadapi risiko kelaparan, dehidrasi, dan penyakit.
"Hari ini salah satu tim kami menunggu beberapa jam hingga lampu hijau Israel untuk mengakses daerah Kareem Shalom dan mengambil pasokan nutrisi,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric
“Sayangnya, mereka tidak dapat membawa pasokan tersebut ke gudang kami," imbuhnya.
Mengantisipasi terjadinya lonjakan korban jiwa akibat kelaparan dan kiamat pangan,
PBB menyerukan kepada semua pihak, khususnya Israel sebagai pihak yang mengontrol perbatasan, untuk memberikan akses tanpa hambatan terhadap pengiriman dan distribusi bantuan kemanusiaan, sesuai dengan hukum internasional.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.