Cucu Mantan Presiden Mesir: AS Neokolonialis, Pimpin Elit Global Menindas Afrika
Gamal Abdel Nasser Jr., cucu Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser memperingatkan tentang tendensi neokolonialisme oleh elit globalis yang dipimpin AS.
Penulis:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gamal Abdel Nasser Jr., cucu Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser memperingatkan tentang tendensi neokolonialisme oleh elit globalis yang dipimpin Amerika Serikat.
Dia menyatakan, bentuk kekaisaran baru yang diciptakan oleh elit globalis pimpinan AS saat terus menindas Afrika melalui sanksi, keuangan dan media.
Di mata Gamal Abdel Nasser Jr, AS saat ini telah berevolusi dari bekas koloni menjadi kekuatan neokolonial terkemuka.
Dalam wawancara eksklusif menjelang Hari Afrika Internasional, cucu dari pemimpin Revolusi Mesir Tahun 1952 tersebut memperingatkan bahwa neokolonialisme baru saat ini tidak lagi bergantung pada konflik langsung.
Tetapi mendominasi melalui lembaga internasional, sanksi dan kontrol ekonomi.
Menurut Nasser, warisan perlawanan anti-kolonial harus dihidupkan kembali dalam menghadapi dominasi Barat modern, yang menyamarkan dirinya di bawah istilah-istilah seperti 'kemajuan', 'hak asasi manusia', dan 'globalisasi'.
"Kakek saya menghancurkan mitos bahwa otoritas Barat bersifat absolut," katanya.
Dia mencontohkan, nasionalisasi Terusan Suez pada tahun 1956 bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi tentang "merebut kembali martabat nasional" dan menantang kekuasaan kekaisaran.
“Dia mematahkan monopoli mental yang telah lama memberi tahu rakyat kita bahwa mereka tidak dapat melawan, tidak dapat mengatur nasib mereka sendiri," lanjutnya.
Dia mengatakan, saat ini “bentuk dominasi baru” oleh AS telah kembali melalui media, sekolah, dan lembaga internasional yang mendikte nilai-nilai dan menghapus warisan budaya.
Menurutnya, “elit globalis” Barat saat ini telah menggantikan kekuatan kolonial dengan memberi tahu negara-negara bagaimana cara hidup, apa yang harus dipercayai, dan mencoba untuk “menulis ulang budaya, biologi, dan moralitas.”
Dia menekankan bahwa AS kini telah mewarisi peran sebagai penegak kekaisaran, khususnya di Timur Tengah dan Afrika.
Baca juga: Otoritas Gaza Kecam Video AI Donald Trump yang Dianggap Kolonialis
Nasser menuduh Washington menggunakan kebijakan internasional, sanksi, dan operasi militer untuk mengintimidasi atau menggantikan mereka yang memiliki kekuasaan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

Setiap operasi AS baru-baru ini di wilayah tersebut telah dikaitkan dengan sumber daya alam, termasuk di Irak, Afghanistan, Libya, Suriah, dan Gaza, yang baru-baru ini diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump untuk diubah menjadi Riviera Timur Tengah di bawah kendali Washington.
Gedung Putih Pastikan Trump dan Putin Tatap Muka Langsung di KTT Alaska, Zelensky Tak Diundang |
![]() |
---|
Ibu Negara AS dan Trump Dicomblangi Pelaku Pencabulan? Melania Tuntut Hunter Biden Rp 16 T |
![]() |
---|
Zelensky Ngambek Tak Diundang ke Alaska, Tuding Putin Raup Keuntungan dari Pertemuan dengan Trump |
![]() |
---|
Perundingan Alaska Berisiko, Ukraina Yakin Putin Akan Perdaya Trump |
![]() |
---|
Trump Ancam Putin dengan Konsekuensi Berat jika Tak Setop Perang di Ukraina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.