Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Tolak Pertemuan dengan Trump dan Zelensky, Negosiasi Gencatan Senjata Buntu
Kremlin menyatakan bahwa Presiden Putin tak akan menghadiri pertemuan trilateran dengan Zelensky, dan Presiden Trump lantaran negosiasi masih kompleks
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM – Kremlin menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan Presiden AS Donald Trump.
Pernyataan ini diungkap juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, sehari setelah Kyiv dan Moskow mengadakan tahap kedua perundingan perdamaian yang tidak membuahkan hasil.
"Jujur saja, [pertemuan] ini kemungkinan besar tidak akan terjadi dalam waktu dekat," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov pada Selasa (3/6/2025), mengutip dari Bloomberg.
"Presiden Putin mendukung pertemuan semacam itu, tetapi berpendapat pertemuan tersebut harus dipersiapkan dengan baik," imbuhnya.
Peskov, menegaskan pertemuan semacam itu hanya dapat terjadi setelah tercapai kesepakatan awal melalui negosiasi.
Ini karena situasi negosiasi masih sangat kompleks dan belum ada kemajuan signifikan yang memungkinkan untuk pertemuan tingkat tinggi.
Selain itu Kremlin menganggap tuntutan syarat-syarat yang sebelumnya diajukan belum dipenuhi oleh Ukraina, termasuk pengakuan atas aneksasi Crimea dan empat wilayah lainnya, serta pembatasan militer Ukraina.
Dengan menunda pertemuan tersebut, Kremlin berusaha menjaga posisi tawar dan kontrol atas proses negosiasi.
Adapun penolakan yang Kremlin berbanding terbalik dengan keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengumumkan bahwa dirinya terbuka untuk duduk bersama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan di Turki.
Perkembangan terbaru ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata, tantangan besar masih ada dalam mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak terkait.
Ukraina-Rusia Sepakat Tukar Tawanan
Baca juga: Perundingan Damai Rusia-Ukraina: Sepakat Tukar Tahanan-Jenazah, Gencatan Senjata Masih Abu-abu
Kendati Rusia menolak untuk mempertemukan Putin dengan Trump dan Zelensky, namun Rusia dan Ukraina telah mencapai kesepakatan besar di Istanbul, Senin (2/6/2025).
Adapun kesepakatan yang dimaksud yakni pertukaran tahanan dan jenazah terbesar sejak perang dimulai pada Februari 2022.
Mencakup prajurit muda di bawah usia 25 tahun, seluruh tahanan luka berat, serta pemulangan sekitar 6.000 jenazah.
“Kami sepakat untuk melakukan pertukaran 'semua untuk semua' tawanan perang yang terluka parah dan sakit parah. Kategori kedua adalah tentara muda berusia 18 hingga 25 tahun," kata Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov dalam sebuah konferensi pers.
"Kami juga sepakat untuk mengembalikan 6.000-untuk-6.000 jenazah tentara yang tewas," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.