10 Negara dengan Tingkat Stres Tertinggi di Dunia: Afrika Selatan Tempati Posisi ke-2 karena Konflik
Berikut ini daftar 10 negara yang disebut memiliki tingkat stres tertinggi di dunia, di daftar ada negara Nigeria hingga Bolivia.
TRIBUNNEWS.COM - Bagi sejumlah orang, tinggal di luar negeri adalah impian karena kehidupan yang bebas stres dan liburan yang tak pernah berakhir.
Namun, meskipun stres terkadang berasal dari gaya hidup, stres juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Lingkungannya yang damai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap status bebas stres.
Dengan demikian, negara dengan pemandangan alamnya yang indah, kehidupan kota yang semarak, dan pusat keuangan, semuanya harus menawarkan suasana multikultural dan kualitas hidup yang tinggi.
Sebaliknya, negara dengan banyak kejahatan yang terjadi, biasanya memiliki tingkat stres yang tinggi.
Dilansir laman hellotravel.com, berikut 10 negara dengan tingkat stres tertinggi di dunia:
1. Nigeria
Orang-orang Nigeria menjalani kehidupan yang sangat menegangkan dan negara ini dinilai sebagai negara dengan tingkat stres tertinggi di dunia.
Negara ini kaya akan sumber daya alam yang meliputi gas alam, timah, seng, dan minyak bumi.
Orang-orang Nigeria terjangkit HIV atau AIDS dan orang-orang di sini harus menghadapi konflik agama bersamaan dengan tingkat penggundulan hutan yang tinggi, polusi air, dan urbanisasi yang cepat.
2. Afrika Selatan
Afrika Selatan terkenal dengan tingkat kejahatannya, meskipun tingkat kejahatannya sedikit menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Stres Kena Macet Tiap Hari? Jaga dan Periksakan Kesehatan Mental Anda
Negara ini menempati posisi kedua sebagai negara dengan tingkat stres tertinggi di dunia karena konflik besar antara penduduk kulit putih dan kulit hitam.
Tingkat stres meningkat pada tahun 2009 ketika negara ini menghadapi pengangguran massal dan kemiskinan yang parah.
3. El Salvador
El Salvador berada di nomor tiga dalam daftar dan merupakan negara Amerika Tengah.
Negara ini menghadapi berbagai masalah termasuk tingginya tingkat kekerasan, kemiskinan, imigrasi, dan hak asasi manusia yang tidak efektif.
Banyak penduduk asli El Salvador berimigrasi ke Amerika Utara untuk melindungi keluarga mereka dari stres, kesulitan, dan ancaman di negara asal mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.