Rabu, 27 Agustus 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Tak Ada Jalan Damai, Trump Pilih Akhiri Hubungan Dengan Elon Musk

Presiden Trump menyatakan bahwa hubungan antara dirinya dan miliarder teknologi Elon Musk telah berakhir, buntut kritikan Musk atas RUU anggaran baru

Tangkap layar YouTube The White House
TRUMP VS MUSK - Tangkap layar YouTube The White House yang diambil pada Jumat (14/2/2025), menampilkan Presiden AS Donald Trump menjamu Elon Musk di Ruang Oval pada 11 Februari 2025. Presiden Trump menyatakan bahwa hubungan antara dirinya dan miliarder teknologi Elon Musk telah berakhir, buntut kritikan Musk atas RUU anggaran baru 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan tegas menyatakan bahwa hubungan antara dirinya dan miliarder teknologi Elon Musk telah berakhir.

Pernyataan tersebut disampaikan saat wawancara dengan NBC News, di mana Trump menyatakan tidak berniat memperbaiki hubungan yang kini tegang dengan Elon Musk.

Ketika ditanya apakah menurutnya hubungannya dengan CEO Tesla dan SpaceX telah berakhir, Trump berkata, "Saya kira begitu, ya."

Komentar ini merupakan pernyataan terbaru Trump sejak perseteruan sengit antara dirinya dan Musk terkuak di media sosial.

Ketegangan ini muncul setelah miliarder teknologi tersebut secara terbuka mengkritik rancangan undang-undangan pajak dan pengeluaran presiden.

Sebagian besar anggota Partai Republik seperti Wakil Presiden AS JD Vance mengatakan bahwa pihaknya mendukung langkah Trump.

Ia menilai bahwa Musk telah "bertindak sangat keras" oleh karenanya miliarder kondang itu kemungkinan tidak akan pernah diterima kembali di pemerintahan Trump.

Meski hubungan antara Elon Musk dengan Trump berakhir, namun presiden AS itu mengatakan bahwa ia tidak berpikir untuk mengakhiri kontrak pemerintah dengan perusahaan internet satelit StarLink milik Musk atau perusahaan peluncuran roket SpaceX.

Kronologi Perseteruan Trump VS Musk

Ketegangan dimulai ketika Musk mempertanyakan transparansi proses legislasi, menyebut RUU anggaran besar terbaru yang diajukan kongres meningkatkan defisit dan merusak kerja tim Doge.

Musk kemudian menyindir RUU tersebut tidak bisa menjadi besar dan indah, yang menyentil julukan Trump terhadap undang-undang itu "one big beautiful bill act".

Baca juga: Masih Ribut dengan Trump Soal Pajak, Rusia Tiba-tiba Ajak Elon Musk Pindah Negara

Merespon kritikan itu, Presiden Trump  menyebut miliarder itu "gila" dan mengancam akan membatalkan kontrak federal perusahaannya.

"Dia tahu dari awal bahwa saya akan mencabut mandat EV," kata Trump.

"Saya bantu banyak Elon. Namun saya sangat kecewa," lanjut Trump.

Musk yang sebelumnya menyebut dirinya sebagai "sahabat utama" Trump, langsung membalas cuitan Trump lewat media sosial di platform X-nya.

Musk mengunggah cuitan, menyebut bahwa Trump tidak akan pernah memenangkan kembali Gedung Putih tanpa bantuannya.

Musk bahkan mengancam akan menonaktifkan wahana antariksa Dragon yang sangat penting yang menopang Stasiun Luar Angkasa Internasional, yang selama ini menjadi andalan pengiriman kargo dan kru ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Puncaknya, Musk menuduh Trump tercantum dalam berkas rahasia Epstein, meski tanpa memberikan bukti.

Klaim ini menimbulkan kontroversi besar, tetapi tidak didukung oleh dokumen resmi mana pun.

Saham Tesla Kena Imbas

Akibat perseteruan panas ini, saham Tesla dilaporkan anjlok lebih dari 14 persen selama akhir pekan.

Ini lantaran pertikaian Musk Vs Trump memicu kekhawatiran investor terhadap masa depan Tesla dan bisnis-bisnis lain di bawah kendali Musk, terutama di tengah ketidakpastian regulasi kendaraan otonom.

Yang pada akhirnya memicu penurunan saham Tesla, hingga membuat kapitalisasi pasar Tesla menyusut sebesar 152 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2.400 triliun (asumsi kurs Rp 16.000 per dollar AS).

Terbaru, nilai perusahaan kini berada di bawah ambang batas 1 triliun dollar AS, dan ditutup pada posisi 916 miliar dollar AS.

Ini adalah kerugian terbesar kedua dalam sejarah indeks, masih menurut Bloomberg.

Meski demikian, kerugian itu seperti hanya mengurangi setetes air dari ember kekayaan kepala Tesla dan SpaceX itu.

Hingga 5 Juni, Musk masih menjadi orang terkaya di dunia, dengan kekayaan bersih sekitar 334 miliar dolar AS.

(Tribunnews/Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan