Jumat, 12 September 2025

Trump Tarik Personel AS dari Kawasan Timur Tengah: Tempat Itu Bisa Jadi Berbahaya

Presiden Donald Trump mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat mulai memindahkan personel dari beberapa wilayah di Timur Tengah.

Facebook The White House
DONALD TRUMP - Foto ini diambil pada Selasa (15/4/2025) dari Facebook The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, duduk ketika menyambut kunjungan Presiden El Salvador Nayib Bukele (tidak terlihat di foto) di Ruang Oval pada hari Senin (14/4/2025). Presiden Donald Trump mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat mulai memindahkan personel dari beberapa wilayah di Timur Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Donald Trump mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat mulai memindahkan personel dari beberapa wilayah di Timur Tengah di tengah memuncaknya ketegangan yang melibatkan Iran dan Israel.

Menurut Trump, langkah ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi bahaya di kawasan tersebut.

"Ya, mereka dipindahkan karena tempat itu bisa jadi berbahaya," kata Trump kepada wartawan saat menghadiri pemutaran film "Les Miserables" di Kennedy Center di Washington, setelah adanya laporan bahwa staf kedutaan sedang dipindahkan, dikutip dari Barron's.

Pernyataan ini muncul di tengah belum tercapainya kesepakatan nuklir baru antara AS dan Iran

Meski telah terjadi beberapa putaran perundingan, kemajuan yang berarti belum terlihat.

Trump menegaskan bahwa ada satu hal yang tak bisa ditawar.

"Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir. Kami tidak akan membiarkan itu terjadi," tegasnya.

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan AS telah memulai pemindahan personel tidak esensial dari berbagai lokasi strategis di Timur Tengah, termasuk Irak, Bahrain dan Kuwait.

Pemindahan ini juga mencakup konsulat AS di Ebil, wilayah Kuridstan Irak, dikutip dari CNN.

Seorang pejabat pertahanan menyebut bahwa Komando Pusat AS (CENTCOM) terus memantau situasi, mengingat ketegangan yang berkenbang di kawasan.

Hal ini juga membuat komandan CENTCOM, Jenderal Micahel Kurilla harus menunda jadwal kesaksian di hadapan Komite Senat karena situasi ini.

Departemen Luar Negeri AS juga memperbarui travel advisory mereka.

Baca juga: BREAKING NEWS: Amerika Evakuasi Staf Kedubes di Timur Tengah, Perang Israel-AS Vs Iran di Depan Mata

Ia mengatakan bahwa keberangkatan personel non-darurat diperintahkan 'karena meningkatnya ketegangan regional'.

Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah mengizinkan keberangkatan sukarela tanggungan militer dari beberapa lokasi militer di kawasan tersebut, dengan alasan keamanan.

"Keselamatan dan keamanan anggota angkatan bersenjata kami dan keluarga mereka tetap menjadi prioritas utama kami," ujar pejabat pertahanan tersebut.

Upaya Diplomasi Alami Kebuntuan

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan