Trump Tarik Personel AS dari Kawasan Timur Tengah: Tempat Itu Bisa Jadi Berbahaya
Presiden Donald Trump mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat mulai memindahkan personel dari beberapa wilayah di Timur Tengah.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Sri Juliati
Dalam wawancara dengan New York Post yang dirilis Rabu (11/6/2025) pagi, Trump mengungkapkan keraguannya terhadap tercapainya kesepakatan nuklir dengan Iran.
Ia menilai Iran tampaknya tengah menunda proses negosiasi.
“Saya makin tidak yakin sekarang dibandingkan beberapa bulan lalu,” ucapnya.
“Naluri saya mengatakan kesepakatan itu semakin jauh dari jangkauan," tambahnya.
Sebelumnya, Trump dikabarkan sempat menelpon Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan meminta agar tidak membicarakan rencana serangan terhadap Iran secara terbuka.
Namun, AS sendiri disebut telah mengamati pergerakan militer Israel, termasuk latihan udara dan pergeseran amunisi, yang diduga mengarah ke persiapan menyerang fasilitas nuklir Iran.
Iran Peringatkan Dampak Jika Konflik Pecah
Menanggapi situasi yang memanas, Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh, memperingatkan bahwa jika negosiasi dengan AS gagal dan konflik pecah, maka Amerika Serikat akan “terpaksa meninggalkan kawasan tersebut.”
“Semua pangkalan militer AS di Timur Tengah berada dalam jangkauan rudal kami, dan mereka tidak akan ragu untuk menyerang jika konflik meletus,” ujarnya dalam pernyataan yang dirilis kantor berita IRNA.
Pihak Iran juga menuding bahwa beberapa tokoh dari pihak lawan telah menyampaikan ancaman terbuka jika kesepakatan tidak tercapai, yang makin memperbesar risiko pecahnya konflik bersenjata di wilayah tersebut.
(Tribunnews.com/Farra)
Artikel Lain Terkait Donald Trump dan Iran
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.