Kecelakaan Air India: Saksi Mata Dengar Ledakan, Lihat Asap Membumbung bahkan Mayat

TRIBUNNEWS.COM - Pesawat milik maskapai Air India jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, Ahmedabad, Kamis (12/6/2025).

Pesawat tujuan London itu menabrak gedung kampus di kawasan Meghani, memicu ledakan hebat dan kebakaran besar.

Kejadian itu memicu kepulan asap hitam membumbung di langit kota, membuat warga panik.

Petugas pemadam kebakaran segera merespons situasi darurat tersebut.

Seorang saksi mata menggambarkan suasana mencekam sesaat setelah kecelakaan pesawat Air India.

"Saya sedang berada di rumah ketika mendengar suara keras," katanya kepada Times of India.

"Saat keluar, udara sudah dipenuhi asap tebal."

"Kami melihat mayat-mayat dan serpihan pesawat berserakan di mana-mana," paparnya.

Sementara itu, petugas pemadam kebakaran Jayesh Khadia menyatakan mobil pemadam segera dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan api.

Beberapa korban yang terluka telah dilarikan ke rumah sakit sipil Ahmedabad untuk menjalani perawatan.

Perdana Menteri Narendra Modi telah berbicara dengan Menteri Dalam Negeri Amit Shah dan Menteri Penerbangan Sipil Ram Mohan Naidu.

Baca juga: Mutu dan Keamanan Boeing Disorot Lagi usai Kecelakaan Air India Tewaskan Ratusan Orang

Ia meminta mereka segera pergi ke Ahmedabad dan memastikan seluruh bantuan yang dibutuhkan para korban segera diberikan.

Penyebab kecelakaan masih diselidiki oleh otoritas penerbangan India.

Kronologi Kecelakaan Pesawat Air India

Pada Kamis (12/6/2025), sekitar pukul 13.38 IST, penerbangan AI171 Boeing 787‑8 Dreamliner lepas landas dari Ahmedabad menuju London–Gatwick, setelah sebelumnya transit dari New Delhi, dikutip dari BBC.

Dalam 10–30 detik setelah takeoff, pesawat mencapai ketinggian sekitar 160–190 meter, lalu tiba-tiba kehilangan daya angkat dan mengeluarkan panggilan “mayday” sebelum menghantam gedung asrama mahasiswa di area medis BJ Medical College, menciptakan ledakan besar.

Terdapat lebih dari 100.000 liter bahan bakar yang memicu kobaran api dahsyat theguardian.com.

Korban

Sebanyak 242 orang berada di dalam pesawat yang terdiri dari 230 penumpang, 12 kru.

Korban tewas mencapai 241 jiwa di dalam pesawat, dengan tambahan lebih dari 28 kematian di darat—menjadikannya hampir 269 korban jiwa total.

Satu penumpang selamat, seorang warga Inggris keturunan India bernama Vishwash Kumar Ramesh (kursi 11A), yang keluar hampir tanpa cedera.

Beberapa warga sipil terluka akibat puing dan kebakaran di sekitar lokasi asrama.

Respons dan Penyelidikan

Tim pemadam dan ambulans dari CISF, kepolisian, dan militer dikerahkan cepat; rumah sakit di Ahmedabad disterilkan sebagai pusat perawatan darurat.

Perdana Menteri Modi langsung memerintahkan Menteri Amit Shah dan Ram Mohan Naidu ke Ahmedabad untuk memimpin upaya bantuan.

Baca juga: Mutu dan Keamanan Boeing Disorot Lagi usai Kecelakaan Air India Tewaskan Ratusan Orang

Pihak Air India dan Boeing juga membuka pusat dukungan bagi keluarga korban.

Dikutip dari Reuters, investigasi resmi dilakukan oleh AAIB India, dengan dukungan teknis dari Boeing, GE Aerospace, NTSB (AS), dan UK AAIB.

Black box (perekam data penerbangan dan suara kokpit) berhasil diangkat dari puing dan akan dianalisis untuk mengetahui penyebab pasti .

Riwayat Kecelakaan Boeing & Air India

Ini adalah kecelakaan fatal pertama yang melibatkan Boeing 787 Dreamliner sejak pesawat ini dioperasikan awal 2010-an.

Dikutip dair France24, Air India sendiri memiliki catatan kelam:

• 1985: Bom udara Air India Flight 182 (Boeing 747) – 329 tewas en.wikipedia.org+5en.wikipedia.org+5indiatimes.com+5.
• 2010: Air India Express Boeing 737 jatuh di Mangalore – 158 meninggal reddit.com+15khaleejtimes.com+15bbc.com+15.
• 2020: Air India Express di Kozhikode saat mendarat hujan deras— 21 tewas .

Boeing juga baru-baru ini menghadapi tekanan global setelah insiden Boeing 737 MAX, dan jatuhnya saham perusahaan sekitar 4–5 persen pasca-kecelakaan ini memperlihatkan kekhawatiran pasar terhadap tata kelola keselamatan pesawat jenis ini .

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)