Konflik Iran Vs Israel
Netanyahu Tegaskan Serangan Israel ke Iran Berlanjut, Tak Ada Kata Mundur
Netanyahu menegaskan bahwa operasi militer Rising Lion tidak bersifat satu kali, melainkan akan terus berlanjut guna melumpuhkan kekuatan nuklir Iran
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa militernya telah melancarkan serangan langsung dengan menargetkan sejumlah fasilitas nuklir di Iran pada Jumat (13/6/2025).
Dalam keterangan resmi yang dikutip dari CNN International, Netanyahu menyebut operasi yang dinamai Rising Lion merupakan bagian dari tindakan untuk mempertahankan Israel dari ancaman eksistensial.
“Beberapa saat yang lalu, Israel melancarkan operasi Rising Lion, sebuah operasi militer yang ditargetkan untuk menangkal ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel,” ujar Netanyahu dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi nasional.
Netanyahu menjelaskan bahwa serangan ini tidak hanya menyasar infrastruktur, tetapi juga individu yang menjadi kunci dalam program nuklir Iran.
“Kami menyerang kepala program persenjataan nuklir Iran,” tegasnya.
Adapun beberapa sasaran utama yang ditargetkan, termasuk fasilitas pengayaan uranium di Natanz, para ilmuwan nuklir yang terlibat dalam pengembangan bom, serta fasilitas inti dari program rudal balistik Iran.
Serangan Akan Berlanjut, Tak Ada Kata Mundur
PM Netanyahu juga menegaskan bahwa operasi militer ini tidak bersifat satu kali, melainkan akan terus berlanjut selama dibutuhkan.
“Operasi ini akan terus berlanjut selama diperlukan untuk menghilangkan ancaman ini,” katanya.
Ia menggarisbawahi bahwa tindakan militer Israel dilakukan dalam rangka pembelaan diri, dan tidak hanya untuk melindungi negaranya, tetapi juga demi stabilitas regional.
“Dalam membela diri, kita juga membela orang lain. Kita membela tetangga Arab kita. Mereka juga telah menderita akibat kampanye kekacauan dan pembantaian Iran,” ujarnya.
Baca juga: Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran, Tewaskan Panglima Tertinggi IRGC
Menurutnya, jika serangan tidak dilakukan di khawatirkan Iran dapat memproduksi senjata nuklir dalam waktu dekat, dan hal itu akan menjadi ancaman langsung bagi kawasan.
Jet Tempur Dikerahkan
Selama operasi militer besar-besaran yang disebut sebagai Operasi Rising Lion terhadap Iran, Israel diketahui menggunakan berbagai sistem persenjataan canggih.
Menurut laporan Business Insider, puluhan jet tempur dilibatkan dalam operasi ini.
Pesawat-pesawat tempur tersebut dilaporkan membawa bom presisi tinggi dan rudal udara-ke-darat, yang memungkinkan serangan akurat terhadap target yang dilindungi ketat seperti fasilitas pengayaan uranium di Natanz.
Serangan juga mencakup penggunaan drone pengintai dan pembom, untuk mengidentifikasi dan menetapkan koordinat target dengan tingkat akurasi tinggi sebelum dilakukan penyerangan oleh jet tempur.
Selain serangan udara langsung, operasi ini juga dilaporkan melibatkan unit intelijen Mossad, yang diyakini melakukan sabotase internal terhadap sistem pertahanan udara Iran.
Langkah ini bertujuan melumpuhkan jaringan komunikasi dan radar, serta menciptakan celah bagi pesawat tempur Israel untuk masuk ke wilayah udara Iran tanpa terdeteksi.
Pemerintah Iran hingga saat ini belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait jenis senjata yang menyerang mereka.
Namun, media Iran melaporkan adanya kerusakan signifikan di beberapa lokasi militer dan ilmiah. Beberapa laporan juga menyebutkan bahwa seorang komandan senior Garda Revolusi Iran tewas dalam serangan tersebut.
Operasi ini memicu kecemasan global atas potensi konflik berskala luas di Timur Tengah.
Terutama jika Iran membalas dengan serangan rudal ke wilayah Israel atau menyeret negara-negara tetangga dalam konflik terbuka.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.