Jumat, 12 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Teheran Murka, Jubir Militer Iran Bersumpah Israel akan Membayar Harga Mahal atas Serangannya

Juru Bicara Angkatan Bersenjata Iran, Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi, berjanji akan membalas keras serangan Israel.

media pemerintah Iran IRNA
JUBIR MILITER IRAN - Foto ini diambil dari media pemerintah Iran IRNA pada Jumat (13/6/2025) yang menampilkan juru bicara Angkatan Bersenjata, Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi. Shekarachi menegaskan serangan Israel akan dibalas dengan respons keras dan tak terhindarkan. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan di Timur Tengah memuncak setelah Iran mengonfirmasi bahwa wilayahnya menjadi sasaran serangan militer Israel.

Dalam pernyataan tegas yang yang disampaikan pada Jumat pagi (13/6/2025), Juru Bicara Angkatan Bersenjata Iran, Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi, menegaskan bahwa serangan Israel, yang disebut dilakukan dengan dukungan Amerika Serikat, akan dibalas dengan respons keras dan tak terhindarkan.

“Serangan semalam oleh rezim Israel, yang katanya telah dilakukan dengan dukungan AS, akan mendapat respons keras.” ujar Shekarchi dalam pernyataan resmi, dikutip dari media pemerintah IRNA.

Selain Shekararchi, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei juga telah mengeluarkan pernyataan keras.

Ia menyebut bahwa “tangan berdarah” rezim Zionis akan mendapat hukuman berat.

Ia berjanji bahwa kekuatan bersenjata Republik Islam tidak akan membiarkan serangan ini berlalu tanpa balasan.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh, memperingatkan bahwa jika negosiasi nuklir gagal dan AS menyerang, maka Iran siap menargetkan semua pangkalan militer Amerika di kawasan tersebut.

"Semua pangkalan militer AS berada dalam jangkauan kami, dan kami tidak akan ragu untuk menghantamnya di negara tempat mereka berada," tegasnya.

Serangan Militer Langsung di Jantung Iran

Menurut Shekarchi, Israel meluncurkan serangan ke berbagai titik strategis di Iran, termasuk ibu kota Teheran dan sejumlah kota besar lainnya.

Target utama dari serangan ini, menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, adalah infrastruktur nuklir dan fasilitas produksi rudal balistik Iran.

Baca juga: Reaksi Dunia atas Serangan Israel ke Iran: PM Netanyahu Klaim Momen Bersejarah, Advokasi Kecam Keras

Dalam pesan video yang dirilis Jumat pagi, Netanyahu mengatakan akan terus melancarkan serangan terhadap Iran.

"Operasi ini bertujuan untuk melumpuhkan ancaman pemusnahan terhadap kami. Kami akan bertindak selama yang dibutuhkan untuk menyelesaikan misi ini," kata Netanyahu, dikutip dari Al Jazeera.

Sumber militer Israel yang dikutip oleh Reuters menyebutkan bahwa mereka telah menghantam “puluhan” fasilitas penting Iran

Sementara itu, media Iran Nour News melaporkan terjadinya sejumlah ledakan besar di sekitar Teheran dan menyatakan bahwa pertahanan udara Iran berada dalam kondisi siaga penuh. 

Seluruh penerbangan di Bandara Internasional Imam Khomeini pun dihentikan sementara.

Korban dan Dampak Serangan

Media Iran Press TV mengonfirmasi bahwa terdapat korban dalam serangan tersebut, meski belum merinci jumlah pasti. 

Seorang pejabat pertahanan Israel yang tidak disebutkan namanya mengklaim bahwa beberapa staf militer senior Iran, tewas dalam serangan itu.

Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel.

Komandan Senior IRGC Gholamali Rashid turut menjadi korban, bersama dua ilmuwan nuklir terkemuka Iran: Fereydoun Abbasi-Davani dan Mohammad Mehdi Tehranchi.

Militer Israel, melalui surat kabar The Times of Israel, menyebut operasi ini sebagai "Nation of Lions" dan menyatakan bahwa mereka bertindak untuk menangkal “ancaman yang akan segera terjadi” dari Iran.

Koresponden Al Jazeera di Washington, DC, Alan Fisher, mengungkapkan bahwa AS kemungkinan telah mengetahui rencana serangan Israel sejak awal. 

 Ia menyoroti keputusan Washington yang baru-baru ini menarik personel non-esensial dari kedutaan di Baghdad dan mengimbau kedutaan lain untuk bersiap siaga.

Meski demikian, Presiden Donald Trump belum memberikan tanggapan resmi. 

Ia sebelumnya menyatakan tidak ingin Iran memiliki senjata nuklir, tetapi berharap diplomasi masih memungkinkan.

Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan negaranya terus mengadakan dialog dengan Washington, tetapi keputusannya untuk menyerang Iran merupakan langkah Israel yang independen.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Konflik Iran vs Israel 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan