Konflik Iran Vs Israel
Perburuan Mata-mata Israel Vs Iran: Rekrut Warga Lokal dan Kematian Para Jenderal
Empat hari perang Israel melawan Iran, berita seputar intelijen atau mata-mata kedua pihak mengemuka.
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Peran intelijen atau mata-mata di tengah peperangan Israel vs Iran sangat menonjol.
Intelijen memasok informasi militer musuh sebelum serangan dimulai.
Empat hari perang Israel melawan Iran, berita seputar intelijen atau mata-mata kedua pihak mengemuka.
Pihak berwenang Iran klaim menangkap sejumlah tersangka agen Mossad Israel sejak serangan Israel terhadap lokasi militer dan nuklir.
Iran juga mengeksekusi seorang mantan mata-mata di tengah perang.
Negara itu bahkan melakukan perburuan intensif terhadap mata-mata Israel yang beroperasi di Iran menyusul pembunuhan para jenderal yang diduga berawal dari informasi yang diberikan para agen intelijen.
Israel tangkap mata-mata Iran
Di pihak Israel tak kalah sengitnya.
Pasukan keamanan Israel Shin Bet bahkan mengabarkan baru saja menangkap dua warganya karena dicurigai menjadi mata-mata untuk Iran.
Iran dituduh merekrut warga lokal Israel untuk dijadikan mata-mata.
Penangkapan itu terjadi di tengah perang Israel dengan Republik Islam Iran.
Kedua tersangka Yahudi tersebut merupakan serangkaian aksi mata-mata yang digagalkan oleh pihak berwenang selama beberapa bulan terakhir di tengah perang multifront Israel di Gaza, Lebanon, dan sekarang Iran.
"Dengan kampanye melawan Iran yang sedang berlangsung gencar, serangan rudal ke pusat-pusat populasi dan lokasi-lokasi strategis di Israel, kami menyaksikan kerusakan dan bahaya yang ditimbulkan dengan bekerja sama dengan musuh Iran," tulis Shin Bet dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Times of Israel pada Senin (16/6/2025) kemarin.

Badan tersebut menuduh agen Iran “memanfaatkan informasi yang dikirimkan orang Israel [kepada mereka] untuk merugikan Israel.”
Kedua tersangka ditangkap dalam penggerebekan semalam oleh agen Shin Bet dan petugas di Yamam, unit antiterorisme elite polisi perbatasan.
Penyidik di unit kejahatan besar 433 kepolisian Lahav menginterogasi keduanya, yang diduga melakukan pelanggaran keamanan berat.
Kedua tersangka mata-mata itu termasuk di antara puluhan tersangka yang diduga telah menjalankan misi untuk agen intelijen Iran selama dua tahun terakhir.
Saat Iran meningkatkan upayanya untuk merekrut warga Israel biasa sebagai mata-mata dengan imbalan uang.
Dalam sebagian besar kasus, warga Israel yang direkrut oleh agen Iran memulai dengan melakukan tugas-tugas kecil dan tidak berbahaya.
Namun secara bertahap berkembang menjadi pelanggaran yang lebih serius seperti pengumpulan data intelijen dan bahkan rencana pembunuhan.
Dari puluhan orang yang ditangkap dan didakwa dengan spionase untuk Iran, hanya beberapa yang telah dijatuhi hukuman sejauh ini.

Seminggu sebelum Israel melancarkan serangan mendadak terhadap Iran, polisi menangkap seorang anak berusia 13 tahun yang diduga melaksanakan tugas untuk seorang agen Iran, merusak halte bus dengan pesan-pesan yang disarankan oleh agen tersebut.
Tersangka yang masih muda itu diduga ditawari uang untuk memotret rumah Menteri Luar Negeri Gideon Sa'ar, lapor Kan.
Ia juga diminta untuk mengambil foto sistem pertahanan rudal Iron Dome, tetapi menolaknya.
Seorang juru bicara penegak hukum setempat mengatakan remaja berusia 13 tahun itu dibebaskan ke tahanan rumah segera setelah ditahan.
Awal bulan ini, media Iran mengklaim Teheran telah memperoleh sejumlah besar informasi intelijen “strategis dan sensitif” yang terkait dengan fasilitas nuklir dan rencana pertahanan Israel.
Namun, tidak ada rincian mengenai dokumen tersebut.
Televisi pemerintah Iran mengatakan data tersebut diperoleh selama "operasi rahasia" yang melibatkan warga negara Israel Roy Mizrahi dan Almog Attias, yang ditangkap oleh polisi pada akhir April atas dugaan pengumpulan informasi intelijen atas nama Iran.
Iran gantung mata-mata Israel
Iran telah mengeksekusi tersangka mata-mata intelijen Israel, Mossad.
Mizan Online melaporkan bahwa tersangka, Ismail Fikri, digantung karena menyebarkan informasi rahasia dan sensitif “kepada musuh” Iran.
Fikri dilaporkan berhubungan dengan dua perwira Mossad saat bekerja untuk Israel.
Dia ditangkap dan didakwa oleh pihak berwenang di Iran pada bulan Desember 2023.
Mizan Online mengutip pernyataan pengadilan yang menyatakan bahwa eksekusi tersebut merupakan “pukulan intelijen besar” bagi jaringan mata-mata Israel.
Sementara dua orang yang diduga mata-mata Mossad ditangkap di Teheran dan ditemukan membawa sejumlah besar bahan peledak dan peralatan pesawat nirawak, demikian dilaporkan Kantor Berita Republik Islam (IRNA) kemarin.
Di provinsi Alborz, polisi mengatakan dua orang ditangkap sehari sebelumnya dan menuduh mereka memproduksi bahan peledak.
Agen Mossad yang ditempatkan di Iran menanam pesawat tanpa awak peledak dan melancarkan serangan presisi terhadap sistem pertahanan rudal di dekat Teheran untuk membuka jalan bagi jet Israel sebelum serangan baru-baru ini, beberapa media mengutip pernyataan pejabat keamanan Israel yang tidak disebutkan namanya.
Sumber: Newsweek/Times of Israel/Mizan/IRNA
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.