Konflik Iran Vs Israel
Badan Intelijen AS Yakin Iran Belum Memutuskan Buat Bom Nuklir, tapi Tetap Jadi Ancaman bagi Israel
Iran disebut belum memutuskan membuat bom nuklir, meski telah mengembangkan persediaan besar uranium yang diperkaya.
"Dalam beberapa bulan terakhir, Iran telah mengambil langkah-langkah yang belum pernah diambil sebelumnya, langkah-langkah untuk menjadikan uranium yang diperkaya ini sebagai senjata, dan jika tidak dihentikan, Iran dapat memproduksi senjata nuklir dalam waktu yang sangat singkat," kata Netanyahu.
"Bisa jadi dalam waktu satu tahun. Bisa jadi dalam beberapa bulan, kurang dari satu tahun. Ini adalah bahaya yang nyata dan mengancam kelangsungan hidup Israel," sambungnya.
Israel Salahkan Iran
Dikutip dari AP News, rudal Iran menghantam sebuah rumah sakit besar di Israel selatan dan menghantam bangunan tempat tinggal di Tel Aviv pada Kamis, melukai 240 orang dan menyebabkan kerusakan parah.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyalahkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Israel Katz mengatakan militer "telah diberi instruksi dan tahu bahwa untuk mencapai semua tujuannya, orang ini (Khamenei) sama sekali tidak boleh terus ada."
Sementara itu, Israel melancarkan serangan terhadap reaktor air berat Arak milik Iran, serangan terbarunya terhadap program nuklir Iran yang sedang berkembang pesat.
Televisi pemerintah Iran mengatakan, "tidak ada bahaya radiasi apa pun" dan fasilitas tersebut telah dievakuasi sebelum serangan tersebut.
Baca juga: Hizbullah Nyatakan Tidak Netral dalam Perang Israel dan Iran, Punya Tanggung Jawab Dukung Teheran

Ringkasan Perkembangan Perang Israel-Iran
Dilansir Al Jazeera, berikut perkembangan terkini dalam perang Israel dan Iran:
Gedung Putih mengatakan Presiden AS Donald Trump akan membuat keputusan apakah AS akan bergabung dalam konflik Israel-Iran dalam dua minggu ke depan.
Gedung Putih mengatakan Trump masih melihat peluang "yang besar" negosiasi dapat mencapai tuntutan AS dan Israel terhadap program nuklir Iran.
Israel dan Iran saling tembak selama tujuh hari berturut-turut, dengan militer Israel mengatakan pihaknya mengebom puluhan lokasi di seluruh Iran, termasuk reaktor nuklir air berat Arak.
Serangan Israel terhadap Iran telah menewaskan 639 orang dan melukai 1.329 lainnya, menurut kelompok hak asasi manusia yang berpusat di Washington, Aktivis Hak Asasi Manusia.
Lebih dari 250 warga Israel terluka akibat rentetan puluhan rudal Iran, termasuk empat dalam kondisi kritis, dengan pusat medis Soroka di kota selatan Beersheba di antara bangunan yang terkena serangan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia tidak akan mengesampingkan kemungkinan menargetkan Ayatollah Ali Khamenei, setelah Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan "melenyapkan" pemimpin tertinggi Iran adalah salah satu tujuan perang negara itu.
Menteri luar negeri Iran dijadwalkan bertemu hari ini di Jenewa dengan mitranya dari Prancis, Jerman, dan Inggris untuk membicarakan program nuklir Teheran dan mengakhiri serangan Israel.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem mengatakan ancaman pembunuhan terhadap Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei merupakan “agresi” terhadap seluruh rakyat di kawasan tersebut.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.