Selasa, 2 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Mahasiswa Indonesia di Iran Ungkap Kondisi Para WNI, Tunggu Penerbangan Pulang ke Tanah Air

Diketahui, para WNI itu dipulangkan ke tanah air menggunakan tiga maskapai penerbangan komersial dari Baku, Azerbaijan. 

Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
HO/Kemlu RI/Kemlu RI
EVAKUASI WNI - Foto saat Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemlu, Rolliansyah (Roy) Soemirat sedang mengkoordinir proses evakuasi para Warga Negara Indonesia (WNI) dari Iran pada Sabtu (21/6/2025). Diketahui, para WNI itu dipulangkan ke tanah air menggunakan tiga maskapai penerbangan komersial dari Baku, Azerbaijan.  

TRIBUNNEWS.COM - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi Mahasiswa Tehran University Of Medical Sciences, Yudi Wira Widyatma, menjelaskan kondisi terkini para WNI di Iran.

Untuk saat ini, diketahui bahwa  Pemerintah Indonesia mulai mengevakuasi WNI di Iran secara bertahap. 

Hingga berita ini ditulis, evakuasi gelombang pertama telah disiapkan untuk 29 WNI.

Diketahui, para WNI dipulangkan ke tanah air menggunakan tiga maskapai penerbangan komersial dari Baku, Azerbaijan. 

Yudi menjelaskan, proses evakuasi para WNI tersebut berjalan dari Teheran ke Azerbaijan melalui jalur darat, kemudian ditampung di akomodasi yang telah disediakan pemerintah Indonesia.

Baru setelah itu, para WNI menunggu penerbangan untuk pulang ke Indonesia.

"Proses evakuasinya itu berjalan dari Teheran ke Azerbaijan melalui jalur darat, setelah itu kita semua ditampung di akomodasi yang telah disediakan pemerintah."

"Baru setelah dari akomodasi itu kita menunggu penerbangan untuk diterbangkan ke Indonesia," jelasnya, Selasa (24/6/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Yudi mendapatkan jatah penerbangan untuk pulang ke Indonesia pada gelombang kedua.

Gelombang kedua itu akan diterbangkan pada hari ini, Selasa.

"Saya kebetulan berada di gelombang kedua, penerbangan hari ini (Selasa, 24 Juni 2025), kurang lebih 10 jam (menunggu penerbangan selanjutnya)," katanya.

Baca juga: Kemlu Imbau WNI yang Menetap di Iran untuk Mau Dievakuasi Sebelum Konflik Iran-Israel Semakin Kacau

Terkait dengan kondisi WNI di Iran, Yudi mengatakan sejauh ini dalam kondisi aman dan tinggal menunggu giliran penerbangan untuk pulang ke Indonesia.

Namun, kata Yudi, karena kini ada high peak season, maka kemungkinan kursi penerbangan juga terbatas. 

"Kondisinya (WNI di Iran) Alhamdulillah semua baik-baik saja, tidak ada apa-apa. Harus sabar lagi karena kita harus nunggu penerbangan."

"Karena sekarang itu lagi musim high peak season, jadi kemungkinan seat kosongnya juga terbatas," ungkapnya.

Kemlu Imbau WNI di Timur Tengah Tingkatkan Kewaspadaan

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengimbau para WNI yang berada di Timur Tengah untuk menghindari aset-aset negara berkonflik.

Saat ini, Kemlu dan seluruh Perwakilan RI di Timur Tengah terus memonitor dari dekat eskalasi konflik yang terjadi antara Israel, Amerika Serikat (AS), dan Iran.

Demikian disampaikan oleh Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha.

"Kemlu mengimbau agar para WNI yang saat ini berada di Timur Tengah meningkatkan kewaspadaan, terus memantau situasi keamanan dan arahan yang diberikan otoritas setempat, menghindari lokasi aset-aset negara berkonflik dan mengurangi perjalanan ke luar rumah untuk hal-hal yang tidak mendesak," kata Judha dalam keterangan tertulisnya pada Selasa.

Judha juga mengimbau untuk para WNI yang menetap agar melakukan lapor diri secara online di www.peduliwni.kemlu.go.id dan memastikan data telah update.

Selain itu, dia juga mengimbau WNI yang memiliki rencana penerbangan melewati wilayah udara Timur Tengah, agar mengantisipasi gangguan penerbangan.

Sebab, penutupan wilayah udara di sejumlah negara dan selalu memastikan jadwal penerbangan ke maskapai.

"Jika dalam keadaan darurat di luar negeri agar segera menghubungi hotline Perwakilan RI terdekat atau hotline Kementerian Luar Negeri c.q. Direktorat Pelindungan WNI melalui nomor +62 812-9007-0027 (WhatsApp) atau tekan Tombol Darurat di aplikasi Safe Travel Kemlu," kata Judha.

Terkini, Pangkalan Udara AS Al Udeid di Qatar dan pangkalan militer Taji di Irak dilaporkan menerima serangan dari Iran pada Selasa, menyusul serangan AS ke tiga fasilitas nuklir Iran yakni Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Sabtu (21/6/2025) lalu.

Meski Presiden AS mengumumkan telah tercapai kesepakatan gencatan senjata total dan penuh dari Israel dan Iran pada Senin (23/6/2025) malam waktu setempat, Israel dilaporkan masih menerima serangan rudal dari Iran pada Selasa Senin (24/6/2025).

(Tribunnews.com/Rifqah/Gita)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan