Mempelai Wanita Protes Mahar Tak Sesuai, Pilih Tanpa Riasan dan Bersandal Jepit Saat akan Menikah
Reaksi sang pengantin wanita pun memicu perdebatan luas, tidak hanya soal mahar, tetapi juga makna cinta, penghormatan, hingga relasi antarkeluarga
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Pernikahan tradisional di Tiongkok seharusnya menjadi momen sakral dan membahagiakan berubah menjadi sorotan publik.
Pasalnya, pengantin wanita memilih tampil dengan kaos oblong, celana pendek, dan sandal jepit saat prosesi akad nikah.
Aksi tak biasa itu ternyata merupakan bentuk protes terhadap ketidaksesuaian mahar yang diberikan pihak mempelai pria.
Disebut-sebut mahar yang diberikan jauh dari jumlah yang disepakati sebelumnya.
Reaksi sang pengantin wanita pun memicu perdebatan luas, tidak hanya soal mahar, tetapi juga tentang makna cinta, penghormatan, hingga relasi antarkeluarga.
Aksi Protes yang Direncanakan
Dilansir dari Sanook.com, peristiwa ini bermula dari ketegangan di balik layar antara dua keluarga.
Calon mempelai wanita semula mengenakan gaun pernikahan lengkap.
Namun, setelah tiba di rumah mempelai pria, ia meminta izin untuk ke kamar mandi dan kembali dengan pakaian santai tanpa riasan dan hanya memakai sandal jepit.
Baca juga: Masuk Usia 30, Yuki Kato Pilih Fokus Kejar Impian Bukan Status Pernikahan
Penampilannya tentu mengejutkan tamu undangan.
Upaya pembawa acara dan keluarga pria untuk membujuknya kembali mengenakan busana resmi ditolak mentah-mentah.
"Apa lagi? Siapa pun yang membuatku tidak bahagia, orang itu juga tak pantas bahagia!" katanya.
Belakangan, terungkap bahwa aksi ini telah direncanakan bersama ibunya.
Ini sebagai bentuk balasan terhadap keluarga pria yang dinilai telah mempermalukan mereka lebih dulu dengan tidak memenuhi kesepakatan mahar.
Ketegangan Laten: Mahar, Harga Diri, dan Kesenjangan
Kasus ini membuka kembali perdebatan klasik seputar praktik mahar dalam budaya pernikahan tradisional.
Bagi sebagian pihak, mahar bukan sekadar simbol pemberian, tetapi bentuk penghormatan terhadap keluarga mempelai wanita. Ketika jumlahnya dinilai tidak layak, maka yang terluka bukan hanya materi—tetapi harga diri.
Keluarga mempelai wanita menegaskan bahwa mereka tidak menuntut kekayaan, tetapi menghargai komitmen dan kesepakatan.
Sementara keluarga pria—yang berasal dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah—mengaku telah berupaya keras meminjam uang demi memenuhi tuntutan tersebut, meski belum seluruhnya terkumpul.
“Anak saya sungguh mencintai wanita itu. Kami tak ingin membatalkan pernikahan hanya karena keterbatasan dana,” ujar salah satu anggota keluarga pria.
Namun cinta saja tampaknya tidak cukup untuk meredam kekecewaan yang mendalam.
Baca juga: Pesta Pernikahan Terendam Banjir Rob di Muara Angke, Keluarga Mempelai Ungkap Tamu Tak Berani Datang
Netizen Terbelah
Rekaman dan foto insiden tersebut dengan cepat menyebar di internet, mengundang reaksi tajam dari warganet.
Banyak yang mengkritik aksi pengantin wanita sebagai bentuk penghinaan terhadap suami dan keluarganya.
Di sisi lain, sebagian lainnya memuji keberaniannya mempertahankan prinsip dan martabat.
“Saya menyarankan cerai saja, karena kalau dari awal sudah saling permalukan, bagaimana masa depan rumah tangganya nanti?” komentar seorang netizen.
Namun ada pula yang menyayangkan kedua belah pihak tidak mencapai kompromi lebih dulu.
“Kalau memang tidak sanggup, komunikasikan. Pernikahan bukan soal gengsi, tapi juga bukan tentang menelan kekecewaan sendirian,” tulis pengguna lainnya.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa pernikahan bukan sekadar seremoni, melainkan titik temu dua keluarga, dua nilai, dan dua pandangan hidup.
Di balik busana pernikahan dan rangkaian bunga, ada persoalan kompleks tentang komunikasi, kepercayaan, dan tanggung jawab. (Tribun Medan/Istiqomah Kaloko)
Sumber: Tribun Medan
Senasib Kepala BNPB dan Mendes-PDT Viral Gegara Pakai Kop Surat Resmi untuk Acara Nikahan dan Haul |
![]() |
---|
Menikah Bukan Hanya Perlu Kesiapan Mental dan Finansial, Ini Penting Tapi Sering Diabaikan |
![]() |
---|
Warga Sikka NTT Tewas Ditikam Saat Acara Syukuran Pernikahan, Korban Awalnya Tidur |
![]() |
---|
Tentara AS Dihukum karena Spionase, Ada Perang Mata-mata AS dan Tiongkok |
![]() |
---|
Kucing Disita dan Dilelang Pengadilan di Tiongkok, Ribuan Orang 'Berebut' Jadi Pemilik Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.