Kamis, 28 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

Usai Israel Perang dengan Iran, IDF Sebut Terlalu Dini untuk Nilai Kerusakan Program Nuklir Teheran

Juru bicara IDF mengatakan masih terlalu dini untuk menilai kerusakan pada program nuklir Iran pascaperang Israel dengan Teheran.

Penulis: Nuryanti
Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
ISRAEL SERANG IRAN - Tangkapan layar dari YouTube Al Jazeera English pada Jumat (13/6/2025) menampilkan situasi saat Israel melancarkan serangan besar yang menargetkan lokasi nuklir dan militer Iran. Juru bicara IDF mengatakan masih terlalu dini untuk menilai kerusakan pada program nuklir Iran pascaperang. 

TRIBUNNEWS.COM - Israel dan Iran saling serang dalam konflik mereka, yang dimulai pada Jumat (13/6/2025).

Namun, Israel dan Iran telah menerima rencana gencatan senjata yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Selasa (24/6/2025).

Sebelumnya konflik dimulai ketika Israel menyerang lokasi nuklir dan militer di Iran, dan kemudian Iran membalas dengan serangan udara yang menargetkan Israel.

Kini Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Brigjen Effie Defrin, mengatakan masih “terlalu dini” untuk menilai kerusakan pada program nuklir Iran pascaperang.

"Kami memenuhi semua tujuan operasi sebagaimana yang ditetapkan bagi kami, bahkan lebih baik dari yang kami perkirakan."

"Namun, masih terlalu dini untuk menentukannya, kami sedang menyelidiki hasil serangan terhadap berbagai bagian program nuklir," kata Defrin menanggapi pertanyaan dalam konferensi pers, Rabu (25/6/2025), dilansir The Times of Israel.

“Penilaiannya adalah kami telah merusak program nuklir secara signifikan, dan saya dapat mengatakan kami telah memundurkannya beberapa tahun,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Eyal Zamir mengatakan bahwa, “Kami telah menghambat proyek nuklir Iran selama bertahun-tahun, dan hal yang sama berlaku untuk program misilnya.”

Program Nuklir Iran

Dikutip dari BBC, Iran telah lama menegaskan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai dan sipil.

Iran memiliki beberapa fasilitas di sekitar Iran, beberapa di antaranya telah menjadi sasaran serangan Israel.

Baca juga: Kementerian Luar Negeri RI: 48 WNI yang Dievakuasi dari Iran akan Tiba di Indonesia Hari Ini, 1 WNA

Tetapi banyak negara - termasuk Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) - tidak yakin program tersebut ditujukan untuk tujuan sipil semata.

Sebelumnya, dewan gubernur pengawas secara resmi menyatakan Iran melanggar kewajiban nonproliferasinya untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

Laporan itu mengutip "banyaknya kegagalan" Iran dalam memberikan jawaban lengkap tentang bahan nuklir yang tidak dideklarasikan dan persediaan uranium yang diperkaya.

Laporan IAEA sebelumnya mengatakan Iran telah memperkaya uranium hingga kemurnian 60 persen, mendekati tingkat senjata, untuk berpotensi membuat sembilan bom nuklir.

Konflik Israel-Iran Tewaskan Ratusan Orang

Di Israel, sebanyak 28 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka dalam perang tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan