Kamis, 21 Agustus 2025

Konflik Iran Vs Israel

Rahasia Teknologi Militer Israel Terkait Sistem Pengintaian dan Sistem Rudal Dibobol

Sebuah unit siber pro-perlawanan dilaporkan telah merilis dokumen rahasia yang mengungkap dua sistem militer canggih Israel. Berikut penjelasannya.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
INGIMAGE/Jerusalem Post
SISTEM SIBER - Front Dukungan Siber merilis dokumen rahasia yang mengungkap dua sistem militer canggih Israel. Sistem tersebut disebut dikembangkan sebuah firma industri militer di Palestina yang diduduki Israel CR Casting/EXACT. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah unit siber pro-perlawanan dilaporkan telah merilis dokumen rahasia yang mengungkap dua sistem militer canggih Israel.

Front Dukungan Siber telah mengungkap dokumen yang terkait dengan dua produk militer utama Israel menyusul serangan siber yang ditargetkan.

Produk pertama adalah sistem pengintaian dan akuisisi target berbasis darat untuk serangan presisi jarak jauh bernama HattoriX.

Produk kedua adalah sistem rudal berpemandu presisi multi-platform generasi kelima yang dirancang untuk skenario pertempuran modern SPIKE-LR2.

Kedua sistem tersebut dikembangkan sebuah firma industri militer di Palestina yang diduduki Israel CR Casting/EXACT, berdasarkan kontrak dari Rafael dan Elbit Systems.

Baca juga: Netanyahu Perintahkan IDF Batasi Bantuan ke Gaza, Israel Tak Mau Hamas Diuntungkan

"Menurut analis militer keamanan regional, sistem ini baru-baru ini dikerahkan dalam serangan rezim di Gaza, Lebanon, dan wilayah Iran," dilansir dari Tasnim News pada Kamis (26/6/2025).

"Dokumen tersebut diperoleh setelah Front Dukungan Siber menyusup ke infrastruktur industri CR Casting/EXACT, yang menyebabkan peretasan data skala penuh," tulis Tasnim News.

Operasi siber tersebut merupakan bagian dari serangan yang lebih luas untuk membongkar kompleks industri militer rezim Israel.

Baca juga: Perang Iran-Israel Sudah Landai, Kini Gantian Thailand dan Kamboja yang Panas Rebutan Perbatasan

Unit siber CyberIsnaadFront sebelumnya juga dilaporkan telah mengganggu operasi di kontraktor untuk militer dan kementerian perang Israel, BenSimon Aluminium Industries.

CyberIsnaadFront melaporkan mereka menonaktifkan semua sistem operasional dan mencuri informasi sensitif terkait fasilitas strategis, termasuk yang digunakan oleh Unit 8200.

Data itu dilaporkan ditransfer ke unit rudal perlawanan untuk integrasi operasional.

Peretasan ini menyusul serangan sebelumnya terhadap Rafael, yang menyebabkan kegagalan fungsional pada sistem militer aktif.

"Para analis memperingatkan bahwa gelombang serangan siber akan segera terjadi karena kerentanan dalam jaringan pasokan rezim terus bermunculan," tulis Tasnim News.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan