Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Gara-gara Damai dengan Iran, Netanyahu Yakin Bisa Capai Kesepakatan dengan Hamas: Sandera yang Utama

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu melihat peluang kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas setelah berdamai dengan Iran.

Tangkapan layar YouTube IsraeliPM
BENJAMIN NETANYAHU - Tangkapan layar YouTube IsraeliPM yang diambil pada Minggu (22/6/2025) yang menampilkan Pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu soal serangan AS ke Iran. Setelah berdamai dengan Iran, Netanyahu melihat peluang adanya kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera dengan Hamas. 

Saat dihubungi untuk memberikan komentar, juru bicara Gedung Putih merujuk Newsweek ke pernyataan Trump selama konferensi pers Jumat (27/6/2025) malam.

"Saya kira sudah dekat. Saya baru saja berbicara dengan beberapa orang yang terlibat. Dan ini adalah situasi yang mengerikan yang sedang terjadi di Gaza," kata Trump.

"Dan kami kira dalam minggu depan kita akan mencapai gencatan senjata," tegasnya.

Pengasingan Para Pemimpin Hamas

Terdapat pilihan yang diajukan dalam rapat Netanyahu dengan para pejabat Israel pada Minggu (29/6/2025) kemarin terkait nasib Gaza.

Pilihan tersebut adalah pengasingan para pemimpin Hamas, yang sudah pernah dibahas Netanyahu dengan Trump pada 2024 silam.

Walaupun Hamas sebelumnya menolak gagasan pengasingan sebagai bagian dari kesepakatan, opsi tersebut muncul kembali dalam negosiasi.

Sementara itu, pejabat senior Iran sedang menunggu lampu hijau dari Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei untuk memulai negosiasi dengan pemerintahan Trump, kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada The Jerusalem Post.

Menurut sumber itu, Iran telah menyatakan minatnya untuk mengadakan pembicaraan dengan AS.

Meski begitu, ada pernyataan publik mereka yang menyatakan sebaliknya, tetapi keputusan akhir sepenuhnya berada di tangan Khamenei.

Baca juga: Khan Yunis Memanas: Rudal Al-Yassin Hamas Gempur Zionis, Bom Barel Al-Quds Hancurkan Mobil IsraelĀ 

Masih belum jelas apakah kegagalan Khamenei memberi lampu hijau tersebut disebabkan oleh penentangannya terhadap dialog tersebut atau juga karena kesulitan berkomunikasi dengannya, sumber itu menambahkan.

Berbagai laporan menunjukkan Khamenei tinggal di lokasi rahasia, bunker bawah tanah, yang membuat para pejabat kesulitan menghubunginya.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan