3 Kasus Korupsi yang Menjerat Benjamin Netanyahu, 2 Kasus Lainnya Tidak Mencapai Persidangan
PM Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus terpisah namun terkait.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM – Pengadilan Distrik Yerusalem membatalkan sidang kasus korupsi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang seharusnya digelar pekan ini, Reuters melaporkan.
Sebelumnya, Trump sempat menyerukan agar persidangan itu dibatalkan.
Namun belum jelas apakah Presiden AS Donald Trump memengaruhi keputusan pengadilan tersebut.
Mengutip The New York Times, Netanyahu menghadapi tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus terpisah namun terkait.
Dakwaan tersebut berpusat pada klaim bahwa ia memberikan keringanan regulasi dan dukungan diplomatik kepada pengusaha terkemuka sebagai imbalan atas hadiah dan liputan media yang simpatik.
Penyelidikan terhadap Netanyahu dimulai pada 2016.
Pada Februari 2018, polisi secara resmi merekomendasikan agar ia dituntut.
Pada November 2019, ia didakwa, dan persidangan dimulai pada Mei 2020.
Netanyahu mengaku tidak bersalah pada Februari 2021, dan sempat menyampaikan pidato berapi-api yang mengecam proses hukum terhadapnya.
Sejak itu, Pengadilan Distrik Yerusalem telah memeriksa lebih dari 300 saksi.
Proses persidangan sempat dihentikan beberapa kali — awalnya karena pembatasan terkait pandemi COVID-19, dan kemudian, pada akhir 2023, akibat perang di Gaza.
Baca juga: Ulama Terkemuka Iran Keluarkan Fatwa Melawan Donald Trump dan Benjamin Netanyahu
Persidangan baru dilanjutkan kembali pada 2025, dengan agenda mendengarkan testimoni.
Sidang ini menggabungkan tiga kasus terpisah, yang diberinama Case 1000, 2000, dan 4000, berikut penjelasannya.
1. Case 1000
Mengutip The New York Times, dalam kasus ini, Netanyahu diduga menerima hadiah senilai hampir $300.000, termasuk cerutu dan sampanye, dari tahun 2007 hingga 2016, dari produser Hollywood Arnon Milchan dan miliarder Australia James Packer.
Sebagai balasannya, jaksa penuntut menyatakan bahwa Netanyahu bertindak atas nama Milchan, termasuk dengan menekan Kementerian Keuangan untuk menggandakan durasi pengecualian pajak bagi warga Israel ekspatriat seperti Milchan setelah kembali ke negara itu.
Sumber: TribunSolo.com
Warga Gaza Tolak Pendudukan Netanyahu, Ngotot Bertahan meski Nyawa Taruhan |
![]() |
---|
Ekonom Steve Hanke: Trump Sedang Hancurkan Dirinya Sendiri dengan Perang Tarif |
![]() |
---|
Sosok Cheryl Darmadi, Anak Konglomerat yang Kini Jadi Buronan Kejaksaan |
![]() |
---|
NYT: Trump Izinkan Militer AS Lakukan Serangan terhadap Kartel Narkoba Asing |
![]() |
---|
Kremlin Setuju Putin dan Trump Berunding di Alaska Jumat Pekan Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.