Senin, 25 Agustus 2025

3 Kasus Korupsi yang Menjerat Benjamin Netanyahu, 2 Kasus Lainnya Tidak Mencapai Persidangan

PM Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus terpisah namun terkait.

Instagram @b.netanyahu
KASUS BENJAMIN NETANYAHU - PM Israel Benjamin Netanyahu saat mengunjungi unit "Arrow" Angkatan Udara Israel bersama dengan Kepala Staf, Panglima Angkatan Udara, dan Panglima Sistem Pertahanan Udara, 24 Juni 2025. PM Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus terpisah namun terkait. 

TRIBUNNEWS.COM – Pengadilan Distrik Yerusalem membatalkan sidang kasus korupsi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang seharusnya digelar pekan ini, Reuters melaporkan.

Sebelumnya, Trump sempat menyerukan agar persidangan itu dibatalkan.

Namun belum jelas apakah Presiden AS Donald Trump memengaruhi keputusan pengadilan tersebut. 

Mengutip The New York Times, Netanyahu menghadapi tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus terpisah namun terkait.

Dakwaan tersebut berpusat pada klaim bahwa ia memberikan keringanan regulasi dan dukungan diplomatik kepada pengusaha terkemuka sebagai imbalan atas hadiah dan liputan media yang simpatik.

Penyelidikan terhadap Netanyahu dimulai pada 2016.

Pada Februari 2018, polisi secara resmi merekomendasikan agar ia dituntut.

Pada November 2019, ia didakwa, dan persidangan dimulai pada Mei 2020.

Netanyahu mengaku tidak bersalah pada Februari 2021, dan sempat menyampaikan pidato berapi-api yang mengecam proses hukum terhadapnya.

Sejak itu, Pengadilan Distrik Yerusalem telah memeriksa lebih dari 300 saksi.

Proses persidangan sempat dihentikan beberapa kali — awalnya karena pembatasan terkait pandemi COVID-19, dan kemudian, pada akhir 2023, akibat perang di Gaza.

Baca juga: Ulama Terkemuka Iran Keluarkan Fatwa Melawan Donald Trump dan Benjamin Netanyahu

Persidangan baru dilanjutkan kembali pada 2025, dengan agenda mendengarkan testimoni.

Sidang ini menggabungkan tiga kasus terpisah, yang diberinama Case 1000, 2000, dan 4000, berikut penjelasannya.

1. Case 1000

Mengutip The New York Times, dalam kasus ini, Netanyahu diduga menerima hadiah senilai hampir $300.000, termasuk cerutu dan sampanye, dari tahun 2007 hingga 2016, dari produser Hollywood Arnon Milchan dan miliarder Australia James Packer.

Sebagai balasannya, jaksa penuntut menyatakan bahwa Netanyahu bertindak atas nama Milchan, termasuk dengan menekan Kementerian Keuangan untuk menggandakan durasi pengecualian pajak bagi warga Israel ekspatriat seperti Milchan setelah kembali ke negara itu.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan