Senin, 25 Agustus 2025

3 Kasus Korupsi yang Menjerat Benjamin Netanyahu, 2 Kasus Lainnya Tidak Mencapai Persidangan

PM Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus terpisah namun terkait.

Instagram @b.netanyahu
KASUS BENJAMIN NETANYAHU - PM Israel Benjamin Netanyahu saat mengunjungi unit "Arrow" Angkatan Udara Israel bersama dengan Kepala Staf, Panglima Angkatan Udara, dan Panglima Sistem Pertahanan Udara, 24 Juni 2025. PM Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus terpisah namun terkait. 

Kasus ini berkaitan dengan dugaan bahwa mantan penasihat media Netanyahu menawarkan posisi Jaksa Agung Israel kepada Hakim Hila Gerstel sebagai imbalan untuk menutup kasus terhadap istri Netanyahu.

Tawaran tersebut ditolak oleh Gerstel, sebagaimana dilaporkan Ynet.

Kasus ini kerap dibandingkan dengan “Kasus Bar-On Hebron” tahun 1997, pada masa jabatan pertama Netanyahu, yang juga melibatkan pengangkatan jaksa agung.

Pada Januari 2019, kasus ini ditutup karena kurangnya bukti.

Case 3000

Juga dikenal sebagai “Kasus Kapal Selam” atau “Kasus ThyssenKrupp”, kasus ini melibatkan dugaan korupsi dalam pembelian kapal selam dan kapal perang lainnya oleh Israel dari perusahaan Jerman, ThyssenKrupp.

Meskipun Netanyahu awalnya diselidiki, ia kemudian dicabut sebagai tersangka.

Menurut Haaretz, kasus ini berpusat pada pembelian tiga kapal selam kelas Dolphin dan empat korvet kelas Sa’ar 6.

Kecurigaan mengarah pada dugaan pengaruh dalam proses pengadaan untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu, termasuk David Shimron, sepupu Netanyahu sekaligus pengacara pribadinya, yang juga merupakan perwakilan perusahaan Jerman tersebut di Israel.

Baca juga: Alasan Trump Sangat Getol Membela Netanyahu dalam Kasus Tuduhan Korupsi: Merasa Senasib

Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Meskipun Netanyahu telah menyampaikan kesaksiannya pada 2025, proses hukum diperkirakan masih akan berlangsung bertahun-tahun sebelum vonis dijatuhkan.

Jika terbukti bersalah, Netanyahu bisa dijatuhi hukuman penjara selama beberapa tahun.

Tim pengacaranya telah mencoba menegosiasikan kesepakatan pembelaan, dan kemungkinan tersebut masih terbuka di masa depan.

Beberapa warga Israel percaya bahwa ia mungkin akan mendapat pengampunan dari Presiden Israel yang sebagian besar bersifat seremonial, Isaac Herzog.

Namun, para kritikus khawatir bahwa sekutu-sekutu Netanyahu di pemerintahan dapat mendorong lahirnya undang-undang baru yang akan melindunginya dari hukuman.

Berbeda dengan Kasus ICC

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan