Konflik Palestina Vs Israel
Hamas Terbuka untuk Gencatan Senjata, tapi Tolak Tawaran Trump: Kami Ingin Perang Berakhir Total
Hamas menyatakan keterbukaannya terhadap perjanjian gencatan senjata dengan Israel, namun menolak usulan terbaru yang didukung Presiden AS Trump.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Hamas menyatakan keterbukaannya terhadap perjanjian gencatan senjata dengan Israel, namun menolak usulan terbaru yang didukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Kelompok militan Palestina tersebut menegaskan bahwa syarat utama dari setiap kesepakatan adalah penghentian penuh perang di Jalur Gaza.
Pejabat senior Hamas, Taher al-Nunu, mengatakan bahwa pihaknya "siap dan serius untuk mencapai kesepakatan", dikutip dari The New Arab.
Namun, ia menambahkan bahwa Hamas hanya akan menerima inisiatif yang "secara jelas mengarah pada penghentian perang secara menyeluruh."
Pernyataan ini muncul menjelang pertemuan delegasi Hamas dengan mediator dari Mesir dan Qatar di Kairo pada hari Rabu (2/7/2025).
Menurut seorang pejabat Mesir yang tidak disebutkan namanya, diskusi ini akan membahas usulan gencatan senjata terbaru yang diumumkan oleh Trump.
Sebelumnya, Trump menyatakan bahwa Israel telah menyetujui gencatan senjata selama 60 hari dan mendesak Hamas untuk menerima kesepakatan sebelum kondisi semakin memburuk.
Presiden AS itu mengatakan periode gencatan senjata tersebut dimaksudkan untuk membuka jalan menuju akhir perang, meskipun Israel sendiri menyatakan tidak akan menghentikan pertempuran hingga Hamas benar-benar dikalahkan.
Selama hampir 21 bulan konflik, pembicaraan gencatan senjata antara kedua belah pihak berulang kali gagal karena perbedaan pandangan soal akhir perang.
Hamas mengatakan siap membebaskan 50 sandera yang tersisa, sebagian besar diyakini masih hidup, jika Israel menarik seluruh pasukannya dari Gaza dan menghentikan serangan militer secara total, dikutip dari AP News.
Di sisi lain, Israel menegaskan bahwa perang hanya akan berakhir jika Hamas menyerah sepenuhnya, melucuti senjatanya, dan meninggalkan posisi kekuasaan, sebuah tuntutan yang tidak diterima oleh Hamas.
Pejabat Israel menyebut bahwa proposal terbaru mencakup penarikan sebagian pasukan Israel dan peningkatan bantuan kemanusiaan di Gaza.
Namun, Israel belum secara resmi berkomitmen untuk mengakhiri perang dalam kesepakatan tersebut.
Baca juga: Trump: Israel Setuju Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza, Mesir dan Qatar Siap Ajukan Proposal Final
Jumlah sandera yang akan dibebaskan juga belum dipastikan, namun sebelumnya disebutkan sekitar 10 orang.
Trump dijadwalkan akan menjamu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada hari Senin (7/7/2025) untuk membahas proposal ini lebih lanjut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.