Top Rank
10 Kota Paling Tidak Layak Huni di Dunia, Damaskus Paling Bawah, Kyiv Juga Masuk Daftar
Economist Intelligence Unit (EIU) umumkan 10 kota paling tidak layak huni di dunia 2025. Damaskus kembali berada di peringkat terbawah.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Economist Intelligence Unit (EIU) juga merilis daftar 10 kota paling tidak layak huni di dunia dalam Global Liveability Index 2025.
Penilaian dilakukan terhadap 173 kota berdasarkan lima kategori utama: stabilitas, layanan kesehatan, budaya-lingkungan, pendidikan, dan infrastruktur.
Dikutip dari Daily Mail, kota-kota yang menempati posisi terbawah umumnya berada di wilayah konflik atau negara berkembang dengan tantangan serius seperti perang, instabilitas politik, layanan publik minim, serta risiko keamanan tinggi.
Damaskus, ibu kota Suriah, kembali menempati posisi paling bawah.
Konflik yang telah berlangsung lebih dari satu dekade menghancurkan infrastruktur kota, memicu krisis kemanusiaan, dan membatasi akses layanan kesehatan serta pendidikan.
Berikut daftar 10 kota paling tidak layak huni versi EIU 2025:
1. Damaskus (Suriah)
2. Tripoli (Libya)
3. Dhaka (Bangladesh)
4. Karachi (Pakistan)
5. Aljir (Aljazair)
6. Lagos (Nigeria)
7. Harare (Zimbabwe)
8. Port Moresby (Papua Nugini)
9. Kyiv (Ukraina)
10. Caracas (Venezuela)
Baca juga: 10 Negara Anggota ASEAN, dari Indonesia hingga Brunei Darussalam
Faktor utama yang membuat kota-kota ini memiliki skor rendah antara lain:
- Konflik bersenjata atau ketegangan politik kronis
- Infrastruktur rusak parah
- Ketimpangan sosial-ekonomi
- Pelayanan kesehatan terbatas
- Ancaman keamanan tinggi seperti kejahatan terorganisasi atau terorisme
Tripoli di Libya dan Karachi di Pakistan juga menghadapi tantangan serupa, dengan kekerasan politik dan lemahnya sistem hukum yang memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Dhaka, ibu kota Bangladesh, mendapat nilai buruk untuk infrastruktur dan polusi ekstrem.
Kyiv di Ukraina mengalami penurunan skor signifikan akibat perang berkepanjangan yang menghancurkan infrastruktur dan meningkatkan risiko keamanan.
Caracas di Venezuela menghadapi krisis ekonomi berkepanjangan dengan hiperinflasi, kelangkaan barang pokok, dan tingginya angka kriminalitas.
Menurut EIU, stabilitas politik dan keamanan sosial menjadi faktor paling krusial dalam menentukan skor kelayakan huni. Kota-kota ini dianggap berisiko tinggi bagi ekspatriat, perusahaan asing, dan investor.
Indeks ini digunakan oleh perusahaan multinasional dan pemerintah untuk menilai risiko bisnis dan kemanusiaan.
Kota dengan skor terendah menghadapi tantangan besar untuk menarik investasi asing dan meningkatkan kualitas hidup penduduknya.
(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)
Sumber: TribunSolo.com
Top Rank
10 Negara dengan Hukuman Mati Terbanyak: China Duduki Peringkat Tertinggi, Ada Negara Asia Tenggara |
---|
10 Negara Penghasil Kopi Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan Ke-4 |
---|
10 Negara dengan Hutan Terluas di Dunia, Cek Indonesia Urutan ke Berapa? |
---|
10 Pesawat Tempur Militer Hanya Dimiliki AS, Canggih dan Berbahaya: Dipakai Perang di Timur Tengah |
---|
10 Senjata Militer 'Mematikan' Hanya Dimiliki AS: Ada yang Dikembangkan saat Hitler Berkuasa |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.