Dari Sekutu Menjadi Musuh, Hubungan Azerbaijan-Rusia Sudah Berada di Titik Nadir, Apa Penyebabnya?
Putin membuat sejarah pada tahun 2024 dengan melakukan kunjungan presiden Rusia pertama ke Azerbaijan. Setahun kemudian, semua berubah.
Penulis:
Malvyandie Haryadi
Baku merespons dengan keras.
Pertama-tama membatalkan kunjungan Wakil Perdana Menteri Rusia Alexei Overchuk, kemudian menangguhkan semua acara budaya yang direncanakan dengan lembaga-lembaga negara dan swasta Rusia.
Polisi Azerbaijan minggu ini menggerebek kantor berita negara Rusia Sputnik Azerbaijan dan menangkap pemimpin redaksi dan direkturnya, dengan menuduh mereka sebagai mata-mata.
Media juga merilis rekaman yang memperlihatkan beberapa warga negara Rusia, yang dituduh melakukan perdagangan narkoba dan kejahatan lainnya, diperlakukan kasar oleh polisi dan diejek di depan umum saat mereka didorong ke dalam mobil van.
Beberapa laporan Azerbaijan bahkan menyatakan bahwa Baku dapat menutup sekolah-sekolah Rusia di negara itu.
"Di Rusia saat ini, chauvinisme, diskriminasi, dan Islamofobia kini terbuka dan dimungkinkan oleh negara," kata Tural Ganjali, anggota parlemen Azerbaijan.
“Para migran dan warga non-Rusia dipaksa berperang, diancam, dan diperas. Ini adalah kebijakan yang tersebar luas, diatur dan didorong oleh pemerintah Rusia.”
Rusif Huseynov, direktur lembaga pemikir Topchubashov Center yang berbasis di Baku, meyakini beberapa faktor telah berkontribusi terhadap krisis yang berkembang antara kedua negara.
“Meskipun Baku menghindari bergabung dengan koalisi anti-Rusia atau mendukung sanksi Barat, negara itu tidak ragu untuk mengambil sikap tegas dalam situasi bilateral, di mana retorika dan tindakannya dapat sangat berani,” katanya kepada MEE.
“Dari sudut pandang Moskow, kebijakan luar negeri Azerbaijan yang independen dan berimbang sering kali menjadi sumber frustrasi.”
Huseynov mencatat bahwa Baku masih mengharapkan penyelidikan penuh atas jatuhnya pesawatnya, pengakuan resmi, dan kompensasi yang sesuai, sementara Moskow bersikeras menangani masalah tersebut secara tertutup.
“Azerbaijan tidak melupakan pesawat sipil yang jatuh, dan kebungkaman Rusia tidak akan ditoleransi,” kata Ganjali.
Di sisi lain, seorang diplomat anonim mencatat bahwa hubungan Rusia yang semakin erat dengan Georgia menjadi perhatian bagi Azerbaijan dan Turki, sementara Armenia semakin mengupayakan hubungan yang lebih dekat dengan Barat.
Beberapa pihak di Azerbaijan menyerukan kerja sama keamanan yang lebih kuat dengan Turki.
Eldar Namazov, mantan kepala administrasi kepresidenan Heydar Aliyev, mengatakan kepada media Azerbaijan pada hari Rabu bahwa Baku berada di bawah tekanan dari Iran dan Rusia, yang ia lihat sebagai ancaman bagi keamanan Azerbaijan.
Gedung Putih Ungkap Alasan Trump Ogah Undang Zelensky di KTT Alaska, Takut Ribut Dengan Rusia? |
![]() |
---|
Bertaruh Nyawa, Pasukan Ukraina Pasang Jaring di Sepanjang Jalan Raya T05 Donbass, Buat Apa? |
![]() |
---|
Operasi Jaring Laba-Laba: Ukraina Tiru Metode Kartel Narkoba untuk Selundupkan Drone ke Rusia |
![]() |
---|
Israel dan Iran Jauh dari Kata Damai, Perang Bayangan Sengit Intelijen hingga Serangan Siber |
![]() |
---|
Pekerja Korea Utara di Rusia Alami Kondisi Seperti Budak: Libur Cuma 2 Hari Per Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.