Konflik Palestina Vs Israel
Trump Sambut Netanyahu Lagi di Gedung Putih untuk Ketiga Kalinya, Apa yang Dibahas?
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menginjakkan kaki di Gedung Putih untuk ketiga kalinya.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu kembali menginjakkan kaki di Gedung Putih untuk ketiga kalinya, pada Senin (7/7/2025) malam waktu AS.
Berbeda dengan sebelumnya, pertemuan saat ini diadakan dalam suasana yang lebih tertutup.
Ia dijadwalkan bertemu dengan mantan Presiden AS, Donald Trump pada pukul 18.30 waktu setempat untuk menghadiri makan malam pribadi.
Pertemuan ini berlangsung di tengah meningkatnya intensitas pembicaraan mengenai potensi gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Bahkan, Trump sempat mengisyaratkan pada hari Minggu bahwa peluang besar terciptanya kesepakatan damai bisa terjadi dalam waktu dekat.
Keduanya saat ini tengah mengadakan pembicaraan di meja makan.
Pembahasan Netanyahu dan Trump dalam Pertemuan
Usulan Nobel Perdamaian untuk Trump
Dalam momen makan malam tersebut, Netanyahu mengungkapkan bahwa ia telah secara resmi mengirim surat ke Komite Nobel untuk menominasikan Donald Trump sebagai penerima Hadiah Nobel Perdamaian, dikutip dari Al Jazeera.
Hal ini, menurut Netanyahu, sebagai pengakuan atas upaya Trump dalam mendukung perdamaian di kawasan Timur Tengah, termasuk hubungan diplomatik antara Israel dan negara-negara Arab.
Masa Depan Gaza
Baca juga: Netanyahu Terbang ke AS Temui Trump, Fokus Bahas Gencatan Senjata Gaza dan Pertukaran Sandera
Salah satu topik utama yang dibahas adalah masa depan Gaza.
Netanyahu menegaskan bahwa rakyat Palestina di Gaza seharusnya memiliki kebebasan untuk memilih: apakah ingin tinggal atau meninggalkan wilayah tersebut.
"Jika orang ingin tinggal, mereka bisa tinggal, tetapi jika orang ingin pergi, mereka bisa pergi. Itu seharusnya bukan penjara, itu seharusnya tempat terbuka," ujar Netanyahu.
Ia juga mengatakan bahwa Israel dan Amerika Serikat sedang bekerja sama untuk menemukan negara-negara yang bersedia memberikan masa depan lebih baik bagi warga Palestina.
Trump sendiri tidak banyak menanggapi soal solusi dua negara.
Namun, ia mendukung pernyataan Netanyahu dengan menyebut telah mendapatkan “kerja sama hebat” dari banyak pihak di sekitar Israel dan menyiratkan bahwa "sesuatu yang baik akan terjadi."
“Kami telah mendapatkan kerja sama yang hebat dari banyak pihak di sekitar Israel… sesuatu yang baik akan terjadi," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.