Israel Kalap Perundingan Gencatan Senjata Temui Jalan Buntu: Anak-anak Antre Air Pun Dihantam Bom

"Kami membutuhkan 275.000 liter bahan bakar per hari untuk memenuhi kebutuhan dasar."

Potensi Pengusiran Paksa

Pembicaraan di ibu kota Qatar, Doha, untuk menyegel gencatan senjata selama 60 hari dan pembebasan tawanan berada dalam tahap akhir pada hari Sabtu setelah Israel dan Hamas saling menuduh mencoba menghalangi kesepakatan.

Meskipun menemui jalan buntu, Trump mengatakan, "mudah-mudahan kita bisa menyelesaikannya dalam minggu depan".

Hal itu dikatakan saat Trump berbicara kepada wartawan pada hari Minggu saat ia menggemakan komentar optimis serupa yang ia buat pada tanggal 4 Juli.

Adapun Hamas menginginkan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza, tetapi sumber Palestina yang mengetahui perundingan tersebut mengatakan Israel telah menyampaikan rencana untuk mempertahankan pasukan di lebih dari 40 persen wilayah tersebut.

Sumber tersebut mengatakan Israel ingin memaksa ratusan ribu warga Palestina ke selatan Gaza "sebagai persiapan untuk memindahkan mereka secara paksa ke Mesir atau negara lain".

Seorang pejabat senior Israel mengatakan Israel telah menunjukkan keterbukaan “terhadap fleksibilitas dalam negosiasi, sementara Hamas tetap bersikukuh pada pendiriannya yang menghalangi para mediator untuk mencapai kesepakatan”.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dia siap memasuki perundingan untuk mengakhiri permusuhan yang lebih langgeng setelah gencatan senjata sementara disepakati, tetapi hanya jika Hamas melucuti senjatanya.

Netanyahu pada Minggu malam menghadapi tekanan baru untuk mengamankan pembebasan semua tawanan ketika para pengunjuk rasa memancarkan gambar tawanan ke gedung-gedung dekat kantornya di Yerusalem.

(oln/rntv/*)