Selasa, 9 September 2025

Konflik Suriah

7 Fakta Bentrok Berdarah di Suwayda Suriah: 18 Tentara Tewas, Israel Serang Tank demi Lindungi Druze

Bentrok antar kelompok di Suwayda, Suriah tewaskan 18 anggota pasukan Suriah. Israel serang tank di wilayah yang sama demi melindungi komunitas Druze

|
The Times of Israel
KOMUNITAS DRUZE - Foto yang diambil dari The Times of Israel tanggal 28 Februari 2025 memperlihatkan Kota Hurfeish di Israel yang ditinggali oleh banyak komunitas Druze. Israel mempertimbangkan untuk menerima warga Suriah dari komunitas Druze untuk bekerja di Israel. Berikut 7 fakta terbaru bentrokan berdarah di Suriah selatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini rangkuman fakta-fakta terkait bentrokan antar kelompok di Suwayda, Suriah.

Bentrokan sektarian atau antar kelompok mematikan kembali mengguncang kota Suwayda di selatan Suriah.

Setidaknya 18 anggota pasukan keamanan Suriah tewas setelah dikerahkan untuk meredam kekerasan.

Di tengah kekacauan, Israel menyerang tank Suriah sebagai peringatan agar melindungi warga Druze.

Ketegangan dipicu insiden penculikan dan memicu eskalasi militer di provinsi mayoritas Druze itu.

Dikutip dari Asharq Al-Awsat dan Reuters, berikut 7 fakta terbaru bentrokan berdarah di Suriah selatan.

1. 18 Pasukan Suriah Tewas di Suwayda

Kementerian Pertahanan Suriah melaporkan 18 anggota pasukan keamanan tewas pada Senin (14/7/2025).

Mereka dikerahkan ke Suwayda untuk memadamkan bentrokan sektarian yang memanas.

Juru bicara kementerian, Hassan Abdel-Ghani, menyebut sejumlah tentara lainnya juga terluka.

Serangan dilakukan oleh kelompok “terlarang” tanpa identitas jelas.

Baca juga: Ketegangan di Internal Suriah, Sedikitnya 37 Orang Tewas dan 50 Luka-luka dalam Bentrokan di Suwayda

Pasukan Suriah membalas dan mengejar para penyerang.

2. Kekerasan Sektarian Memuncak

Bentrok sengit pada Minggu menjadi insiden sektarian besar pertama di kota Suwayda setelah berbulan-bulan ketegangan.

Pertempuran melibatkan milisi Druze dan pejuang suku Badui.

Bentrokan hari Minggu (13/7/2025) dilaporkan menewaskan 30 orang.

Pemerintah mengerahkan unit keamanan untuk menenangkan situasi, tetapi kekerasan kembali pecah pada Senin (14/7/2025).

Sumber keamanan menyebut proses pengendalian penuh provinsi bisa memakan waktu beberapa hari.

3. Israel Serang Tank Suriah

Di tengah kekacauan, militer Israel mengonfirmasi telah menyerang beberapa tank Suriah di Suwayda.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyebut serangan itu sebagai "peringatan jelas" bagi rezim Suriah.

Ia menegaskan Israel tidak akan membiarkan warga Druze di Suriah menjadi korban kekerasan.

Israel memiliki ikatan erat dengan sekitar 120.000 warga Druze di wilayahnya.

4. Pesan Tegas Israel

Israel menekankan serangannya adalah bentuk tekanan agar pemerintah Suriah melindungi minoritas Druze.

Baca juga: AS Cabut Status Teroris untuk HTS Suriah, Trump Puji Komitmen Pemerintahan Baru

Menteri Pertahanan Israel menyatakan tidak akan ragu melakukan serangan tambahan jika kekerasan sektarian tak dihentikan.

Israel memandang situasi di Suwayda sebagai ancaman bagi stabilitas kawasan.

5. Latar Belakang Ketegangan Suwayda

Kementerian Pertahanan Suriah menyebut gelombang penculikan memicu bentrokan.

Insiden pada Jumat di jalan raya Damaskus–Suwayda menjadi salah satu pemicu utama.

Menteri Dalam Negeri Anas Khattab menilai absennya militer dan keamanan memperburuk ketegangan.

6. Pemerintah Suriah Berupaya Kendalikan Provinsi Druze

Setelah penggulingan Bashar al-Assad oleh faksi oposisi pada Desember lalu, Suwayda dikuasai kelompok pemberontak.

Beberapa kelompok bersenjata setuju bergabung dengan Kementerian Pertahanan.

Namun upaya mengintegrasikan faksi minoritas seperti Druze dan Kurdi masih terhambat.

7. Usulan Zona Demiliterisasi

Baca juga: Trump Resmi Cabut Sanksi Suriah, Janji Buka Jalan Rekonstruksi Pascapenggulingan Assad

Israel menolak pengerahan pasukan baru Suriah ke selatan Damaskus.

Tel Aviv mendorong gagasan zona demiliterisasi di Suwayda dan provinsi sekitarnya untuk mencegah eskalasi.

Keterlibatan Israel diprediksi akan terus meningkat jika kekerasan sektarian tak terkendali.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan