Rabu, 3 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Tegur Eyal Zamir, IDF Dilarang Protes soal Kota Kemanusiaan

Netanyahu menegur Kepala Staf IDF Eyal Zamir yang menentang proyek kota kemanusiaan karena tak sesuai dengan tujuan militernya di Gaza.

Facebook PM Israel
ZAMIR DAN NETANYAHU - Foto diambil dari Facebook PM Israel, Sabtu (5/7/2025), memperlihatkan Kepala Staf IDF Eyal Zamir (kiri) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Israel Netanyahu (kanan) dalam pertemuan di markas milter Israel di Kirya, Tel Aviv pada 1 Juli 2025. Pada pertemuan hari Senin (14/7/2025), Netanyahu menegur Eyal Zamir yang menentang proyek kota kemanusiaan di Gaza. 

Sementara itu, Netanyahu menegur Eyal Zamir dengan mengatakan, "Anda meminta rencana yang realistis!"

Seorang sumber politik yang menghadiri diskusi singkat tersebut mengatakan Netanyahu meminta IDF untuk menyusun rencana untuk alternatif lain yang lebih fleksibel, lebih cepat, dan lebih hemat biaya yang benar-benar layak.

Akademisi Israel Menentang Kamp Penahanan Berkedok 'Kota Kemanusiaan'

Akademisi hukum Israel menilai rencana Tel Aviv untuk mendirikan kamp penahanan di Rafah dengan nama "Kota Kemanusiaan" sebagai kejahatan perang berupa pemindahan dan deportasi paksa.

Dalam surat yang disampaikan pada 10 Juli, 16 profesor dan dosen di sekolah hukum Israel menentang rencana tersebut.

"Kami, akademisi dan dosen di sekolah hukum Israel yang mengkhususkan diri dalam hukum internasional dan hukum konflik bersenjata, ingin menyampaikan posisi profesional kami yang tegas dan memperingatkan terhadap pelanggaran hukum yang jelas dan eksplisit terhadap rencana untuk menyatukan kembali penduduk Gaza di sebuah kota kemanusiaan yang akan dibangun di atas reruntuhan Rafah," bunyi surat tersebut.

"Jika rencana itu dilaksanakan, maka itu akan menjadi serangkaian kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan dalam keadaan tertentu, bisa menjadi genosida," lanjutnya.

Menurut Otoritas Penyiaran Israel (IIA), kota yang diduga akan dibangun di antara poros Philadelphi dan Morag di Gaza selatan.

Semua warga Palestina di Jalur Gaza akan dikumpulkan di sana melalui mekanisme yang dianggap oleh para analis sebagai pemindahan paksa.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan