Rabu, 3 September 2025

Konflik Suriah

Al-Sharaa: Perlindungan Warga Druze Adalah Prioritas Pemerintah Suriah

Ahmed al-Sharaa menegaskan bahwa perlindungan terhadap komunitas Druze merupakan salah satu priortias utama pemerintahannya.

Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
AHMED AL-SHARAA - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Kamis (17/7/2025) yang menampilkan Presiden sementara Suriah Ahmed al-Sharaa telah menyampaikan pidato yang disiarkan televisi kepada rakyat, mengatakan bahwa Suriah telah menolak segala bentuk perpecahan sepanjang sejarahnya yang panjang dan akan mengatasi upaya Israel untuk memecah belah negara tersebut 

Di tengah meningkatnya risiko eskalasi yang meluas, Sharaa memuji peran mediasi internasional, termasuk dari Amerika Serikat, negara-negara Arab, dan Turki, yang disebutnya berhasil mencegah konflik meluas ke seluruh kawasan.

"Entitas Israel melakukan penargetan skala besar terhadap fasilitas sipil dan pemerintah," ujar Sharaa.

Ia memperingatkan bahwa situasi tersebut dapat berujung pada eskalasi besar-besaran jika bukan karena intervensi diplomatik. 

“Mediasi efektif dari AS, Arab, dan Turki menyelamatkan kawasan dari nasib yang tidak diketahui," tambahnya.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, melalui media sosial menyatakan bahwa pihaknya telah “melibatkan semua pihak yang terlibat dalam bentrokan di Suriah” dan bahwa langkah-langkah spesifik telah disepakati untuk mengakhiri kekerasan. 

"Kami telah melibatkan semua pihak yang terlibat dalam bentrokan di Suriah. Kami telah menyepakati langkah-langkah spesifik yang akan mengakhiri situasi yang meresahkan dan mengerikan ini malam ini," kata Menteri Luar Negeri Marco Rubio di media sosial.

Namun, detail dari kesepakatan tersebut belum diungkapkan kepada publik.

Komunitas Druze di Suriah, yang sebagian besar berada di wilayah Sweida dan sekitarnya telah lama menjadi minoritas religius yang menghadapi diskriminasi dan kekerasan, termasuk dari kelompok ekstremis dan pasukan pemerintah. 

Sejak penggulingan Bashar Al-Assad pada Desember lalu oleh pemerintah yang kini dipimpin Sharaa, hubungan dengan kelompok-kelompok minoritas di negara itu menjadi tegang.

Dalam beberapa bulan terakhir, lebih dari 100 orang dilaporkan tewas dalam bentrokan antara pasukan pemerintah dan pejuang Druze.

Organisasi Hak Asasi Manusia Suriah melaporkan sedikitnya 169 korban tewas pekan ini.

Sementara sumber keamanan memperkirakan jumlah korban mencapai 300 orang. 

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Konflik Suriah

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan