Rabu, 3 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Partai Shas Tarik Menterinya dari Pemerintah Israel, Susul Partai Yahudi Haredi 'UTJ'

Partai Shas aliran Yahudi Ultra-Orotodoks tarik menterinya dari pemerintah Israel setelah gagal mengesahkan RUU pengecualian wamil bagi siswa yeshiva.

Instagram @b.netanyahu
NETANYAHU - Foto ini diambil dari Instagram Netanyahu pada Kamis (20/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam unggahan Instagram-nya pada 10 Desember 2024 yang menuliskan terima kasih kepada pendukung Israel. Pada 16 Juli 2025, Partai Shas menarik anggotanya yang menjadi menteri dari pemerintah Israel, namun masih bergabung koalisi Netanyahu. 

TRIBUNNEWS.COM - Partai Shas meminta anggotanya yang menjadi menteri untuk mengundurkan diri dari pemerintahan Israel, namun tidak mundur dari koalisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Partai aliran Yahudi Ultra-Ortodoks itu berupaya menekan koalisinya yang gagal meloloskan rancangan undang-undang (RUU) untuk mengecualikan siswa yeshiva dari wajib militer.

Siswa yeshiva adalah para siswa dari Yahudi Ultra-Ortodoks yang belajar di yeshiva, sebuah lembaga pendidikan agama Yahudi yang fokus pada studi Taurat (Torah) dan Talmud.

Kemarin, Dewan Ahli Taurat Partai Shas dengan suara bulat memutuskan untuk menarik mundur anggotanya yang menjadi menteri di pemerintahan.

"Shas telah memutuskan untuk meminta para menterinya mengundurkan diri dari pemerintahan, tanpa saat ini menarik diri dari koalisi yang berkuasa," bunyi pernyataan itu yang dilaporkan oleh Yedioth Ahronoth, pada hari Rabu (16/7/2025).

Keputusan ini muncul setelah tekanan hebat dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada jam-jam terakhir.

"Kantor Netanyahu meminta perwakilan Shas untuk memberinya waktu guna menemukan solusi yang dapat memuaskan kaum Haredim terkait rancangan undang-undang pengecualian tersebut," menurut laporan tersebut.

Shas kemudian memberikan kesempatan kepada koalisinya untuk menemukan solusi, dan gerakan tersebut baru mengumumkan keputusannya setelahnya. 

Sementara itu, pemimpin Shas, Aryeh Deri, diperkirakan akan tetap menghadiri rapat kabinet keamanan dan musyawarah keamanan.

Penarikan anggota Shas dari pemerintah Israel menandai 48 jam sejak partai United Torah Judaism (UTJ) menarik diri dari pemerintahan dan koalisi, dengan cara yang masih dapat dibatalkan. 

Menurut sumber yang mengetahui detail tersebut, meskipun terdapat perbedaan antara penarikan diri UTJ dan keputusan Shas, terdapat koordinasi yang erat antara kedua partai.

Baca juga:  Partai Yahudi Haredi Keluar dari Pemerintahan Israel, Koalisi Netanyahu Retak

Dengan pengunduran diri ini, partai Shas mencoba menekan Netanyahu untuk meloloskan undang-undang yang mengecualikan Haredim dari dinas militer.

Di antara anggota partai Shas yaitu Menteri Dalam Negeri Moshe Arbel, Menteri Kesehatan Uriel Buso, Menteri Tenaga Kerja Yoav Ben-Tzur, Menteri Kesejahteraan Yakov Margi, Menteri Agama Michael Malkeli, Menteri Pendidikan Haim Biton, dan Wakil Menteri Pertanian Moshe Abutbul.

"Keputusan pengunduran diri itu bermula dari penganiayaan terhadap 'Putra-Putra Taurat'," kata Menteri Agama Michael Malkeli yang mengundurkan diri, merujuk pada kaum Haredim.

"Saat ini, kami tidak bisa berpartisipasi dalam pemerintahan," tambahnya, seperti diberitakan Al Jazeera.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan