Ratusan Muslim Indonesia Ikuti Tabligh Akbar Spesial Summer KMII & Milad ke-7 Raudhatul Quran Jepang
Meski digelar malam hari, antusiasme peserta sangat tinggi bahkan peserta datang bukan hanya dari Tokyo tapi juga dari kota-kota lain
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Tabligh Akbar yang digelar di pusat kota Shibuya, Tokyo, berlangsung sukses dan khidmat. Acara yang diselenggarakan pada 5 Juli 2025 itu berlangsung di Shibuya Culture Hall (Sakura Hall), salah satu lokasi bergengsi di jantung kota Tokyo.
Tabligh Akbar ini merupakan bagian dari Spesial Summer KMII (Komunitas Masyarakat Islam Indonesia) Jepang, sekaligus perayaan Milad ke-7 Raudhatul Quran Jepang.
“Ini tantangan bagi kami mengadakan acara di tempat strategis seperti Shibuya yang begitu ramai. Tapi alhamdulillah, kami bisa berkumpul dan mengadakan kajian dengan lancar,” ujar Joni Robert, ketua pelaksana, kepada Tribunnews.com, Minggu (20/7/2025).
Joni menambahkan, meski digelar malam hari, antusiasme peserta sangat tinggi. “Peserta datang bukan hanya dari sekitar Tokyo, tapi juga dari kota-kota lain di luar provinsi,” ujarnya.
Acara ini menghadirkan Ustaz Hanan Attaki, Lc., yang dikenal luas baik di Indonesia maupun di kalangan diaspora Muslim di Jepang.
Baca juga: Prancis, Inggris, dan Jepang Sambut Baik Gencatan Senjata di Suwayda, Suriah
“Saya sendiri penggemar beliau, sampai saya namakan anak saya Beshara Attaki,” ucap Joni sambil tersenyum.
Sebagai ketua pelaksana, Joni menyampaikan apresiasi kepada semua pihak. “Terima kasih sebesar-besarnya kepada KBRI Tokyo, KMII, Raudhatul Quran, dan semua yang telah membantu hingga acara ini terlaksana sukses,” ujarnya.
Wakil Ketua KMII Jepang, Erwin Avianto, menambahkan bahwa acara ini menjadi ajang silaturahmi lintas komunitas Muslim Indonesia di Jepang.
“Kegiatan ini berkat kerja sama RQ dan KMII, juga dukungan komunitas lain seperti MIT, KIJ, IPMI, IPTIJ, JMS, TIM Muda, ISPAN, MIS, dan IPM. Kita bisa berkumpul dan mengadakan kajian bersama,” jelasnya.
Ia juga menyebut, kegiatan ini tidak hanya memperingati milad Raudhatul Quran, tetapi juga mempererat ukhuwah Islamiyah.
“Ini bukan sekadar perayaan, tapi momen untuk memperkuat persaudaraan sesama Muslim Indonesia di Jepang,” katanya.
Sementara itu, pendiri sekaligus Ketua Raudhatul Quran Jepang, Krisnawati, mengungkapkan latar belakang berdirinya RQ Jepang.
“Raudhatul Quran lahir dari momen kehilangan ayah saya. Saat itu saya merenung—suatu saat saya pun akan kembali kepada Allah. Bekal apa yang akan saya bawa? Maka muncullah niat untuk meninggalkan amal jariyah yang terus mengalir,” ujarnya.
Ia juga terinspirasi dari sahabatnya yang sudah lama tinggal di Jepang namun mulai lupa huruf hijaiyah.
“Hal ini mendorong saya mengajak teman-teman warga Indonesia di Jepang untuk kembali belajar Al-Qur’an secara serius, dibimbing oleh pengajar yang kompeten. Berawal dari satu guru dan satu murid, kini alhamdulillah jumlah guru terus bertambah dan muridnya sudah ratusan, tersebar di berbagai wilayah Jepang,” jelasnya.
Meski awalnya tidak dirancang megah, perayaan milad ke-7 ini berkembang menjadi acara besar berkat diskusi bersama KMII dan komunitas lainnya. “Akhirnya kami sepakat mengadakan Tabligh Akbar Summer KMII sekaligus merayakan Milad Raudhatul Quran secara bersama.”
Krisnawati berharap, acara ini bisa memperluas jangkauan manfaat Raudhatul Quran, serta menebarkan semangat belajar Al-Qur’an kepada lebih banyak orang di Jepang.
Bagi yang ingin terhubung dengan komunitas Muslim Indonesia di Jepang, bisa bergabung dalam diskusi lewat grup WhatsApp Pecinta Jepang.
Pendaftaran gratis, cukup kirimkan nama lengkap, alamat, dan nomor WhatsApp ke email: tkyjepang@gmail.com.
Ulah Penumpang Indonesia Bikin Berang Orang Jepang |
![]() |
---|
Klasemen VNL 2025 Putra: Brasil Segel Tiket 8 Besar, Kekalahan Jepang Buat Top 5 Bergolak |
![]() |
---|
5 Rekomendasi Restoran Teppanyaki di Jakarta, Harga Menu Mulai Rp18 Ribu hingga Rp 2,4 Juta |
![]() |
---|
EAFF & AFF Bersatu Demi Tuan Rumah Piala Dunia 2046, Jepang Pimpin Operasi Senyapnya |
![]() |
---|
Jelang Pemilu Parlemen Jepang 20 Juli, Isu Diskriminasi Asing Dimainkan Para Kandidat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.