Rabu, 24 September 2025

Eks Marinir jadi Tentara Bayaran Rusia

Gaji Tentara Bayaran Rusia Tembus Puluhan Juta? Ini Perhitungan Berdasarkan Kisah Satria Kumbara

Gaji tentara bayaran Rusia seperti Satria Kumbara tembus 2.000 - 3.000 dolar AS per bulan mengalahkan gaji pekerja sipil, buruh dan PNS setempat

Tribun Jateng/Reza Gustav Pradana/Tangkap layar TikTok @zstorm689
TENTARA BAYARAN RUSIA - Suasana gang rumah masa kecil eks Marinir TNI AL Satria Arta Kumbara di Kupangdukun, Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (23/7/2025). Satria merupakan mantan prajurit Korps Marinir TNI AL yang kini menjadi sorotan nasional karena menjadi tentara bayaran di Rusia. Gaji tentara bayaran Rusia seperti Satria Kumbara tembus 2.000 - 3.000 dolar AS per bulan mengalahkan gaji pekerja sipil, buruh dan PNS setempat 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah Satria Kumbara, mantan Marinir TNI Angkatan Laut yang jadi tentara bayaran di Rusia memunculkan pertanyaan publik soal berapa besar gaji yang diterima tentara asing yang direkrut Moskow.

Pemerintah Rusia diketahui secara terbuka telah membuka jalur rekrutmen bagi warga negara asing yang ingin bergabung sebagai tentara bayaran sejak pertengahan 2022.

Dalam berbagai laporan resmi media Rusia, mereka menyebutkan bahwa tentara kontrak asing terbuka untuk pria dewasa dari berbagai negara, termasuk Asia, Afrika, dan Timur Tengah.

Tak hanya menjanjikan gaji fantastis, Rusia juga mengklaim bahwa mereka yang bersedia bertugas di medan konflik akan mendapat perlakuan setara dengan prajurit Rusia, baik dari tunjangan, hingga bonus medan tempur.

Langkah ini dilakukan sebagai strategi untuk menambah kekuatan tempur di tengah meningkatnya tekanan medan perang pasca konflik antara Rusia dan Ukraina pecah pada akhir tahun 2022 silam.

Untuk proses rekrutmen, seleksi dilakukan melalui pusat-pusat pendaftaran militer di kota-kota besar Rusia.

Setelah lulus tes medis dan latar belakang, calon tentara asing akan mengikuti pelatihan militer dasar sebelum dikirim ke zona pertempuran.

Berapa Gaji Tentara Bayaran?

Lalu berapa gaji yang ditawarkan pemerintah Rusia kepada para tentara bayaran hingga warga asing, termasuk dari Indonesia seperti Satria Kumbara nekat bergabung meski risiko yang dihadapi pun sangat besar?

Satria Kumbara sendiri dikabarkan menerima gaji dasar 2.000 dolar AS atau Rp 32,5 juta per bulan, di luar tunjangan bonus dan insentif lainnya, mengutip The World.

Baca juga: Masa Lalu Satria Eks Marinir Jadi Tentara Rusia: Ingin Jadi TNI sejak Kecil, Tak Menonjol saat SMK

Jumlah ini belum termasuk uang makan, biaya hidup di barak, bonus risiko medan perang, serta kompensasi jika terluka atau gugur dalam tugas.

Sementara menurut laporan Dara Massicot, peneliti senior di Program Rusia dan Eurasia di Carnegie Endowment for International Peace yang dikutip The World, gaji bulanan prajurit asing berada di kisaran 2.000–3.000 dolar AS.

"Mereka menawarkan gaji pokok bulanan untuk tugas tempur sekitar 200.000 rubel, sekitar 2.000 dolar AS hingga 3.000 dolar AS," ujar Massicot.

Selain menawarkan haji, Pemerintah Rusia melalui Kementerian Pertahanan (Minoborony) juga menyiapkan bonus tanda tangan kontrak bagi prajurit asing.

Menurut laporan Reuters dan Substack BBC Russia, beberapa wilayah federasi Rusia bahkan menawarkan insentif awal senilai 1,9 juta rubel atau setara 21.800 dolar AS (Rp327 juta) di Moskow.

Semenatra di wilayah seperti Chelyabinsk dan Samara menawarkan tunjangan 4 juta rubel (40.000 dolar AS atau Rp 600 juta).

Adapun tunjangan diberikan sebagai biaya awal kesediaan bergabung di medan tempur dan dapat dibayarkan secara bertahap atau langsung.

Dengan kalkulasi gaji dasar, tunjangan perang, dan bonus kontrak, pendapatan tentara asing Rusia seperti Satria Kumbara dapat mencapai Rp 300–600 juta per tahun, bahkan lebih jika bergabung di unit tempur elit.

Jumlah tersebut menjadikan gaji tentara kontrak Rusia baik lokal maupun asing masuk dalam 10–15 persen penghasilan tertinggi di negara itu, mengalahkan gaji pekerja sipil, buruh pabrik, dan bahkan beberapa PNS setempat.

Sebagai tambahan, pemerintah Rusia juga menjanjikan akses cepat ke status kewarganegaraan bagi para tentara asing.

Dalam kasus Satria Kumbara, proses ini disebut sedang berlangsung. Kebijakan tersebut tertuang dalam dekrit Presiden Vladimir Putin sejak September 2022, yang mempercepat naturalisasi bagi prajurit asing.

Namun, keuntungan besar ini datang dengan risiko tinggi. Bertugas di garis depan medan tempur Ukraina berarti nyawa selalu di ujung tanduk, dan kompensasi yang diterima tak sebanding jika nyawa menjadi taruhan utama.

Siapa Satria Kumbara?

Sosok Satria Arta Kumbara viral sejak Mei 2025 lalu setelah muncul unggahan dari akun TikTok @zstorm689.

Dalam penjelasan profil pada akun @zstorm689, tertulis keterangan "mantan Marinir Indonesia, operasi militer khusus Rusia".

Akun tersebut juga beberapa kali mengunggah potret seorang lelaki bersama sekelompok pria yang diduga tentara asing. 

Sementara pada foto terbaru yang jadi sorotan adalah foto seorang lelaki tampak mengenakan pakaian bernuansa militer.

Ia tampak berada di luar ruangan dengan latar semak-semak.

Foto tersebut dibubuhi tulisan berbunyi, "LOH KOK JADI TENTARA RUSSIA??? BUKANYA DULU MARINIR???".

Pada foto lain, tampak sesosok laki-laki menggunakan pakaian mirip seragam Pakaian Dinas Upacara (PDU) IV Marinir TNI AL berpangkat Sersan Dua dengan baret ungu di kepalanya.

Ia tampak berfoto di sebuah tembok batu bertuliskan Kodikmar dengan tulisan di bawahnya berbunyi "Saksi Bisu Awal Pengabdianku Menjadi Prajurit Baret Ungu".

Pada foto tersebut dibubuhi juga tulisan berbunyi "IYA DULU MARINIR!!!!! TAPI ITU DULU!!!".

Sementara caption yang dibubuhkan pada kompilasi dua foto itu adalah "TNI MARINIR NDONESIA RUSSIA iya memang dulu marinir sekarang bertempur bersama rusia di ukraina."

Usut punya usut, sosok Satria Arta Kumbara adalah seorang mantan anggota Marinir yang telah dipecat oleh TNI AL.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksamana Pertama I Made Wira Hady Arsanta Wardhana, Jumat (9/5/2025).

Sebelum dipecat, Satria Arta Kumbara berpangkat Sersan Dua (Serda) sekaligus anggota Inspektorat Korps Marinir (Itkormar).

"Serda Satria Arta Kumbara NRP 111026 mantan anggota Itkormar," kata Wira.

Adapun kasus yang membuat Satria Arta Kumbara dipecat dari dinas keprajuritan, adalah desersi.

Ia meninggalkan tugas atau jabatannya tanpa izin dengan tujuan untuk tidak kembali.

Satria melakukan desersi sejak 13 Juni 2022 hingga sekarang.

Terbaru, Satria Arta Kumbara kembali menjadi sorotan setelah mengunggah video pernyataan di akun TikToknya, @zstorm689, Minggu (20/7/2025).

Dalam pernyataannya, Satria, pecatan TNI AL yang kini bergabung dengan operasi militer khusus Rusia, meminta bantuan pemerintah Indonesia untuk dipulangkan ke Indonesia.

Padahal, Kementerian Hukum sebelumnya menyatakan bakal berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Rusia untuk menginformasikan kepada Satria, status kewarganegaraannya sebagai warga negara Indonesia (WNI) dicabut.

Pencabutan status WNI Satria ini sudah sesuai aturan, sebab Satria bergabung dengan militer Rusia tanpa seizin Presiden.

(Tribunnews.com/Namira/Sri Juliati/Gita Irawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan