Konflik Iran Vs Israel
Iran Izinkan Tim IAEA Kunjungi Teheran, tapi Tolak Akses ke Lokasi Nuklir
Pemerintah Iran mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menyetujui kunjungan tim teknis dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) ke Teheran.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Tiara Shelavie
IAEA menilai bahwa pengayaan pada level tersebut tidak memiliki tujuan sipil yang dapat dibenarkan.
Kekhawatiran meningkat terkait sekitar 400 kg stok uranium yang diperkaya tinggi di Iran, dikutip dari Al-Arabiya.
Menurut para diplomat internasional, Iran belum memperbarui data mengenai keberadaan dan status bahan tersebut kepada IAEA.
Gharibabadi mengatakan bahwa belum ada permintaan resmi dari IAEA terkait stok tersebut, dan pihaknya belum bisa memberikan informasi apapun sebelum menerima laporan teknis dari dalam negeri.
Ketegangan Diplomatik dan Upaya Negosiasi
IAEA sejauh ini belum menanggapi secara rinci pernyataan Iran, namun menyatakan bahwa Direktur Jenderal Rafael Grossi “secara aktif berkomunikasi dengan semua pihak terkait isu nuklir Iran.”
Sementara itu, Gharibabadi dijadwalkan bertemu dengan perwakilan dari Inggris, Prancis, dan Jerman di Istanbul pada Jumat ini, sebagai bagian dari pembicaraan dengan negara-negara yang tersisa dalam kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA), setelah Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian tersebut pada 2018.
Secara terpisah, Iran dan AS dilaporkan telah menjalani lima putaran negosiasi tidak langsung yang dimediasi oleh Oman.
Gharibabadi mengatakan bahwa pembicaraan tersebut berfokus pada peningkatan transparansi program nuklir Iran dan upaya pencabutan sanksi-sanksi ekonomi oleh AS.
Peran IAEA dalam Mengawasi Program Nuklir Iran
Iran adalah anggota NPT sejak 1970.
Artinya, negara ini secara hukum berhak mengembangkan program nuklir untuk tujuan damai.
Selain itu, Iran juga wajib mengizinkan pengawasan dan inspeksi IAEA untuk menjamin program nuklirnya tidak dialihkan untuk senjata.
IAEA memiliki mandat untuk memverifikasi kepatuhan Iran terhadap kewajiban NPT-nya, yaitu memastikan tidak ada bahan atau fasilitas nuklir yang dialihkan untuk tujuan militer.
Hubungan IAEA dan Iran mulai memanas sejak awal 2000-an, ketika muncul dugaan bahwa Iran menyembunyikan program pengayaan uranium rahasia.
Sejak saat itu, IAEA beberapa kali melaporkan ketidaktransparanan dan akses terbatas ke situs-situs nuklir Iran.
Ketegangan ini berujung pada Sanksi internasional terhadap Iran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.