Kebakaran di Oita Jepang Padam, Api Menyebar hingga Pulau Tak Berpenghuni
Kebakaran besar di Oita baru padam hari kedua, merusak 170 bangunan dan menyebar hingga pulau tak berpenghuni akibat angin kencang dan udara kering
Ringkasan Berita:
- Kebakaran besar di Sagaseki, Oita, sejak 18 November baru padam pada hari kedua, namun asap masih mengepul.
- Lebih dari 170 bangunan rusak dan api menyebar ke pulau tak berpenghuni akibat angin kencang dan udara kering.
- Dengan area terbakar 48.900 meter persegi, pemerintah menegaskan perlunya pemadaman dini dan revisi pedoman kebakaran untuk mencegah penyebaran api jarak jauh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebakaran besar melanda Sagaseki, Kota Oita, Prefektur Oita, sejak 18 November 2025 dan baru berhasil dipadamkan pada hari kedua.
Hingga Kamis (20/11/2025), asap tebal masih terlihat mengepul di lokasi.
"Lebih dari 170 bangunan, termasuk rumah hancur akibat kebakaran dan bahkan menyebar ke sebuah pula di sampingnya yang tak berpenghuni," ungkap sumber Tribunnews.com di biro pemadam kebakaran Oita Kamis (20/11/2025).
Menurut pemda kota, area yang terbakar sekitar 48.900 meter persegi, dan kerusakannya semakin meluas, dengan api menyebar ke pulau tak berpenghuni 1,4 kilometer jauhnya dari daerah pemukiman.
Kondisi udara kering dan angin kecang disebut mempercepat penyebaran api, sehingga pemadaman dilakukan secara besar-besaran, termasuk melalui dukungan helikopter.
Baca juga: Perkuat Mitigasi Kebakaran, Gubernur Pramono Dorong Masyarakat Punya APAR
Pihak pemadam kebakaran menjelaskan bahwa percikan api yang beterbangan sulit diprediksi, sehingga pencegahan dini menjadi tantangan besar.
Kerja sama antara warga dan tim pemadam sangat dibutuhkan untuk meminimalkan kerusakan, terutama di wilayah dengan risiko angin kencang.
Selain kebakaran di Oita, menurut Badan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi, pada 28 Desember, kebakaran perkotaan skala besar yang terjadi di Kota Itoigawa, Prefektur Niigata menyala sekitar 100 meter.
Pada bulan Februari 2024, kebakaran hutan di Kota Ofunato, Prefektur Iwate, dan kebakaran hutan di Kota Imamari, Prefektur Ehime pada bulan Maret tahun yang sama, yang masing-masing dikonfirmasi percikan api telah terbang ke tempat yang berjarak lebih dari 1 km dari tempat kejadian.
Menanggapi kebakaran perkotaan di Kota Itoigawa, Departemen Pemadam Kebakaran merumuskan Tindakan Pemadaman Kebakaran di bawah Angin Kencang yang mencakup pedoman peringatan kebakaran.
Di sisi lain, berdasarkan kasus Kota Ofunato, percikan api kebakaran hutan berbeda dengan kebakaran kota, "Saat ini kami sedang meninjau pedoman tersebut."
Menurut Asosiasi Kepala Pemadam Kebakaran Nasional, selalu ada kemungkinan percikan api karena arus naik dari sumber panas terjadi di lokasi kebakaran dan percikan api melonjak.
Bahaya cenderung meningkat terutama yang dibawa angin kencang.
Observatorium Meteorologi Regional Fukuoka, pada sore hari tanggal 18 November, peringatan angin kencang dikeluarkan di laut sekitar Sagaseki di Kota Oita.
Tempat-tempat yang kemungkinan terbakar akibat percikan api yang tersebar antara lain atap genteng, soffit, dan bukaan seperti jendela, namun sulit bagi warga untuk mencegah kerusakan terlebih dahulu karena keberadaan percikan api tidak dapat diprediksi.
Diskusi penanggulangan bencana alam di Jepang dilakukan Pencinta Jepang gratis bergabung. Kirimkan nama alamat dan nomor whatsapp ke email: tkyjepang@gmail.com
| Ini Jawaban Menlu Motegi Soal Pengiriman Kapal Abukuma Jepang Buat Indonesia |
|
|---|
| Jadwal Perempat Final Piala Dunia U17 2025: Brasil Lawan Kuda Hitam, Jepang Diadang Ujian Berat |
|
|---|
| Bagan 8 Besar Piala Dunia U17 2025: Penakluk Timnas Indonesia Lolos, Jepang Satu-satunya Wakil Asia |
|
|---|
| Kontribusi Kecil, Absennya Turis Cina Tak Guncang Pariwisata Jepang |
|
|---|
| Pertemuan 30 Menit, PM Jepang dan Dua Menteri Indonesia Sepakati Penguatan Hubungan Bilateral |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.