Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Trump: Itu Tak Bisa Dipalsukan
Netanyahu sebut tidak ada kelaparan di Jalur Gaza. Presiden AS Trump tak setuju dan sebut kelaparan yang ia lihat di TV tak bisa dipalsukan.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Whiesa Daniswara
Netanyahu menegaskan bahwa foto-foto tersebut merupakan kasus-kasus yang terisolasi atau menyesatkan.
Namun, militer Israel pada hari Senin mulai menghentikan semua pertempuran di sebagian besar wilayah Jalur Gaza selama 10 jam setiap hari, sambil memfasilitasi lonjakan bantuan melalui darat dan udara.
Bencana Kelaparan dan Pengiriman Bantuan di Jalur Gaza
Pengepungan Israel di Jalur Gaza memperburuk krisis pangan dan bencana kelaparan, tercatat 147 orang meninggal karena kelaparan dan malnutrisi, termasuk 88 anak-anak sejak Oktober 2023.
Selama 24 jam terakhir, 14 orang lagi dilaporkan meninggal akibat kelaparan, termasuk 2 anak-anak, menurut laporan Anadolu Agency.
Sejak 2 Maret 2025, Israel menutup semua penyeberangan ke Jalur Gaza dan mencegah masuknya bantuan makanan dan medis, yang menyebabkan kelaparan menyebar di Jalur Gaza.
Berton-ton bantuan menumpuk di pintu perbatasan Sinai di Mesir menuju Rafah di Jalur Gaza selatan, dan penyeberangan Kerem Shalom di perbatasan Mesir, Gaza, Israel.
Pada 25 Juli, Israel yang mengendalikan jalur masuk ke Gaza, mengizinkan negara lain untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui jalur udara.
Sejumlah negara dan entitas internasional terus mengalirkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza di tengah krisis kemanusiaan yang semakin parah akibat konflik berkepanjangan.
Uni Eropa menjadi salah satu penyumbang terbesar dengan total bantuan mencapai lebih dari €1,35 miliar (sekitar Rp23,63 triliun) sejak 7 Oktober 2023 hingga Juni 2025, termasuk alokasi tambahan sebesar €170 juta (sekitar Rp2,98 triliun) yang diumumkan pada 21 Mei 2025.
Dari kawasan Timur Tengah, Yordania menunjukkan komitmen tinggi dengan mengirim lebih dari 50 truk bantuan makanan dan medis hingga 17 Juli 2025, melalui jalur darat dan udara.
Selain itu, pada 28 Januari 2025, Yordania meluncurkan koridor udara untuk mendistribusikan sekitar 160 ton pasokan medis ke wilayah Gaza dalam misi selama sepekan.
Bersama dengan Uni Emirat Arab (UAE), Yordania juga melaksanakan operasi airdrop gabungan yang mengirimkan sekitar 25 ton bantuan kemanusiaan, sebagai upaya menjangkau wilayah Gaza yang sulit diakses akibat blokade dan kerusakan infrastruktur, lapor The Washington Post.
Sementara itu, Spanyol turut bergabung dalam misi kemanusiaan dengan merencanakan pengiriman sekitar 12 ton makanan melalui airdrop ke Gaza pada akhir Juli 2025, menyebut langkah tersebut sebagai "keharusan moral" untuk menyelamatkan warga sipil dari kelaparan.
Israel telah melancarkan perang genosida di Gaza sejak Oktober 2023, termasuk pembunuhan, kelaparan, penghancuran, dan pemindahan paksa, mengabaikan semua seruan dan perintah internasional dari Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikannya.
Israel, yang didukung Amerika Serikat, mengklaim serangannya di Jalur Gaza bertujuan untuk menghancurkan Hamas yang dianggap sebagai ancaman.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.