Jumat, 26 September 2025

Jet Tempur Canggih F-35 Jatuh Lagi, Ini Daftar Kecelakaan yang Menimpa Pesawat Tempur AS

Kecelakaan jet tempur canggih F-35 ini menandai kecelakaan lain bagi jet tempur siluman tersebut, yang kedua tahun ini.

Kredit foto: tangkapan layar video RTX
DIKUNCI RUDAL HOUTHI - Jet tempur Lockheed Martin F-35 Lightning II, salah satu jet tempur siluman paling canggih di dunia, milik Amerika Serikat dilaporkan berhasil dikunci oleh rudal yang ditembakkan Houthi Yaman. Pilot jet canggih itu terpaksa melakukan manuver mengelak untuk menghindari rudal permukaan-ke-udara yang diluncurkan oleh pasukan Houthi di Yaman. 

Beberapa F-35 jatuh pada tahun berikutnya , 2022. Sebuah F-35C mengalami tabrakan saat mendarat di kapal induk USS Carl Vinson, menyebabkan beberapa pelaut terluka.

Beberapa bulan kemudian, sebuah F-35A jatuh di Pangkalan Angkatan Udara Hill, Utah. Beberapa minggu setelah itu, sebuah F-35B jatuh di Pangkalan Cadangan Fort Worth, Texas. Dalam ketiga kasus tersebut, pilot berhasil melontarkan diri dengan selamat.

Pada tahun 2023, sebuah F-35B jatuh di Carolina Selatan saat latihan. Pilotnya berhasil melontarkan diri, dan pesawat tetap terbang dengan autopilot. Puing-puingnya ditemukan keesokan harinya.

Pada tahun 2024, sebuah jet uji F-35B jatuh di New Mexico, mengakibatkan pilotnya terluka parah.

Pada awal tahun ini, sebuah F-35A jatuh di Pangkalan Angkatan Udara Eielson, Alaska; pilotnya melontarkan diri, dan pesawat itu kemudian jatuh dari langit dan meledak.

Jet tempur F-35 Lightning buatan Lockheed Martin.
Jet tempur F-35 Lightning buatan Lockheed Martin. (Lockheed Martin)

Dianggap Proyek Gagal

Meski tercatat mengalami banyak kecelakaan, AS, khususnya di bawah pemerintahan Presiden DOnald Trump sudah mengindikasikan memberikan dukungan bagi proyek pengembangan lanjutan jet ini.

F-35 telah menghadapi kritik sepanjang pengembangannya karena masalah integrasi teknologi, meningkatnya biaya, serta masalah kesiapan dan keberlanjutan , beberapa di antaranya masih berlanjut hingga saat ini.

Para kritikus di lingkaran Presiden Donald Trump, seperti CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, atau Laura Loomer, telah mengkritik F-35.

Kritik umumnya dilandaskan pada alasan kalau program tersebut menawarkan lebih sedikit kemajuan daripada drone.

Para kritikus bahkan menilai kalu program tersebut telah menjadi kegagalan nyata bagi militer AS. 

Pihak lain, termasuk anggota Kongres, telah menyuarakan kekhawatiran atas penundaan upgrade jet tempur ini.

Para pejabat Angkatan Udara telah menyebutkan kekhawatiran ini dalam keputusan untuk mengurangi pembelian F-35 dalam proposal anggaran.

Namun, jet tersebut menawarkan serangkaian kemampuan canggih yang melampaui pesawat generasi kelima negara lain.

"Presiden AS, Donal Trump telah mengindikasikan kesediaannya untuk terus mendukung program dan peningkatan pesawat tersebut," kata laporan BI.

 F-35 berfungsi sebagai kemampuan kekuatan udara canggih sementara pengembangan pesawat tempur generasi keenam yang baru sedang berlangsung.

 

(oln/BI/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan