Selasa, 12 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Siap Akui Palestina, PM Australia Tanggapi Pedas Kecaman Netanyahu

PM Australia, Anthony Albanese mengkritik tajam PM Israel, Netanyahu atas sikapnya yang dinilai menutup mata terhadap penderitaan Gaza.

Tangkapan layar YouTube 9 News Australia
AUSTRALIA AKUI PALESTINA - Tangkapan layar YouTube 9 News Australia pada Senin (11/8/2025) menampilkan Perdana Menteri Anthony Albanese telah mengonfirmasi bahwa Australia akan mengakui negara Palestina. PM Australia, Anthony Albanese mengkritik tajam PM Israel, Netanyahu atas sikapnya yang dinilai menutup mata terhadap penderitaan Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese menyampaikan pernyataan tegas terkait keputusannya yang akan segera mengakui negara Palestina.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi ABC pada Selasa (12/8/2025), Albanese mengkritik tajam Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu atas sikapnya yang dinilai menutup mata terhadap penderitaan rakyat Gaza.

Australia dan Israel selama ini menjalin hubungan diplomatik yang erat, termasuk kerja sama di bidang pertahanan, teknologi, dan intelijen. 

Namun, eskalasi kekerasan di Gaza dan krisis kemanusiaan yang tak kunjung mereda telah mendorong pemerintah Australia untuk mengevaluasi posisinya.

Sehari sebelumnya, Senin (11/8), Albanese mengumumkan bahwa Australia akan secara resmi mengakui negara Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB yang akan digelar pada bulan September. 

Keputusan ini membuat Israel melayangkan kecaman, dengan Netanyahu mempertahankan narasi lama bahwa operasi militer di Gaza adalah satu-satunya jalan mencapai keamanan. 

Namun bagi Albanese, argumen tersebut tak lagi dapat dibenarkan di tengah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.

"Netanyahu kembali menegaskan kepada saya apa yang telah ia katakan secara terbuka, yaitu mengingkari konsekuensi yang terjadi pada orang-orang tak bersalah," ujar Albanese, dikutip dari Al Jazeera.

Menurutnya, Netanyahu terus mengulang argumen yang sama seperti yang dikemukakannya tahun lalu terkait pelaksanaan perang Israel di Gaza, yang kini telah menewaskan lebih dari 61.500 warga Palestina sejak Oktober 2023.

Australia memutuskan untuk mengakui negara Palestina sebagai bagian dari upaya global yang terkoordinasi untuk mendorong solusi dua negara. 

Menurut Albanese, langkah ini bukan hanya respons atas kebuntuan diplomatik, tetapi juga karena "status quo" yang semakin mengorbankan nyawa warga sipil setiap harinya.

Baca juga: Daftar Negara yang Akan dan Telah Akui Negara Palestina, Terbaru Australia

“Risiko mencoba sesuatu jauh lebih kecil dibanding membiarkan momen ini berlalu begitu saja. Kami memilih untuk bertindak,” katanya.

"Dampak status quo terus bertambah setiap harinya, dan dampaknya bisa diukur dengan nyawa-nyawa tak berdosa," tambahnya. 

Dukungan terhadap langkah ini juga datang dari perubahan sikap publik dalam negeri. 

Dalam beberapa bulan terakhir, protes besar-besaran bermunculan di berbagai kota di Australia, termasuk demonstrasi puluhan ribu warga di Sydney yang menyerukan diakhirinya blokade bantuan ke Gaza. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan