Top Rank
10 Pemimpin Dunia yang Paling Lama Menjabat hingga Kini: Paul Biya 50 Tahun, Ali Khamenei 43 Tahun
Inilah 10 pemimpin dunia yang paling lama menjabat, Presiden Kamerun Paul Biya sampai 50 tahun.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM – Kepemimpinan jangka panjang bukan hal lazim di era demokrasi modern.
Namun, sejumlah pemimpin dunia berhasil mempertahankan kekuasaan mereka selama puluhan tahun, baik melalui pemilu, sistem satu partai, maupun posisi keagamaan.
Menurut data Statista yang diterbitkan pada 16 Juli 2025, beberapa pemimpin dunia tercatat mampu bertahan di kursi kekuasaan selama beberapa dekade.
Statista merupakan platform global yang menyediakan data statistik, laporan pasar, dan analisis tren dari berbagai sektor industri dan negara.
Data ini tidak mencantumkan anggota kerajaan atau pemimpin yang sudah meninggal dunia.
Angka dalam daftar mewakili total tahun berkuasa, meski ada yang berganti jabatan seperti Perdana Menteri dan Presiden.
Berikut daftar 10 pemimpin dunia dengan masa jabatan terlama, beserta profil singkatnya seperti dikutip dari Britannica.
1. Paul Biya – 50 Tahun (Kamerun)
Paul Biya lahir pada 13 Februari 1933 di Mvomeka’a, Kamerun Prancis (kini Kamerun).
Ia menjabat Perdana Menteri Kamerun (1975–1982), sebelum menjadi Presiden sejak 1982.
Pada Juli 2025, Biya yang kini berusia 92 tahun mendeklarasikan pencalonannya dalam pemilu presiden mendatang yang dijadwalkan 12 Oktober.
2. Teodoro Obiang Nguema Mbasogo – 45 Tahun (Guinea Khatulistiwa)
Teodoro Obiang lahir pada 5 Juni 1942 di Acoacan, Guinea Spanyol (sekarang Guinea Khatulistiwa).
Ia merebut kekuasaan melalui kudeta pada 1979, menggulingkan pamannya. Pemerintahannya ditandai oleh otoritarianisme, pelanggaran HAM, dan korupsi yang merajalela.
Baca juga: 10 Negara yang Paling Gemar Belanja Online, Indonesia Termasuk?
3. Ali Khamenei – 43 Tahun (Iran)
Ali Khamenei berperan penting dalam Republik Islam Iran sejak Revolusi 1979.
Sebagai Pemimpin Tertinggi, ia memperkuat posisi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), menempatkan program nuklir sebagai strategi utama keamanan nasional, serta menyingkirkan lawan politiknya.
Selama lebih dari empat dekade, ia membentuk rezim Iran sesuai visinya, kadang melonggarkan kendali hanya demi menjaga legitimasi dan stabilitas.
4. Denis Sassou-Nguesso – 39 Tahun (Republik Kongo)
Lahir 23 November 1943 di Edou, Republik Kongo.
Ia dua kali menjabat Presiden Republik Kongo: 1979–1992 dan 1997 hingga kini.
5. Yoweri Museveni – 39 Tahun (Uganda)
Lahir 15 September 1944 di Distrik Mbarra, Uganda.
Ia berkuasa sejak 1986 dan mempertahankan jabatannya melalui berbagai amandemen konstitusi.
Pada 2005, batasan masa jabatan dihapus, dan pada 2017 batas usia 75 tahun juga dicabut, membuka jalan baginya untuk terus mencalonkan diri.
Museveni kembali terpilih pada 2021, meski kampanye pemilu dikritik represif oleh oposisi dan pengamat internasional.
6. Emomali Rahmon – 32 Tahun (Tajikistan)
Lahir Oktober 1952 di Provinsi Khatlon, Tajikistan.
Rahmon terpilih sebagai Presiden pada 6 November 1994 dan terus memenangi pemilu berikutnya hingga kini.
7. Isaias Afwerki – 32 Tahun (Eritrea)
Lahir 2 Februari 1946 di Asmara, Eritrea.
Sebagai pemimpin Front Pembebasan Rakyat Eritrea (EPLF), ia memimpin perjuangan melawan Ethiopia hingga kemerdekaan Eritrea pada 1993.
Ia kemudian terpilih sebagai Presiden Eritrea oleh Majelis Nasional dan masih berkuasa hingga sekarang.
8. Alexander Lukashenko – 31 Tahun (Belarus)
Lahir 30 Agustus 1954 di Kopys, Vitebsk, Belarus (saat itu bagian Uni Soviet).
Ia menjadi Presiden Belarus sejak 1994.
Meski masa jabatan pertamanya seharusnya berakhir 1999, amandemen konstitusi memperpanjang kekuasaannya.
Ia terus memenangkan pemilu berikutnya meski diwarnai tuduhan manipulasi dan represi terhadap oposisi.
Baca juga: Lukashenko: Zelensky Diinjak di Mana-mana, Ujungnya Ukraina Kembali ke Rusia-Belarus
9. Daniel Ortega – 27 Tahun (Nikaragua)
Lahir 11 November 1945 di La Libertad, Nikaragua.
Ortega adalah pemimpin gerilya Sandinista yang berkuasa pada 1979. Ia menjadi Presiden pada 1984–1990, kemudian kembali menjabat sejak 2007 hingga kini.
10. Ismail Omar Guelleh – 26 Tahun (Djibouti)
Lahir 27 November 1947 di Dire Dawa, Kekaisaran Ethiopia.
Guelleh pertama kali terpilih sebagai Presiden Djibouti pada 1999 menggantikan pamannya, Hassan Gouled Aptidon.
Ia kembali menang dalam pemilu 2005, 2011, 2016, dan 2021.
Pemilu-pemilu itu diboikot oposisi dengan alasan kecurangan, sementara pemerintahannya dikritik berbagai organisasi HAM dan pemerintah asing, termasuk Amerika Serikat.
Bagaimana dengan Indonesia?
Di Indonesia, presiden yang paling lama yang pernah menjabat adalah Soeharto.
Mengutip Wikipedia, Soeharto menjabat sebagai presiden Indonesia pada 27 Maret 1968 hingga 21 Mei 1998, atau sekitar 31 tahun.
Sebelum Reformasi 1998, UUD 1945 belum mengatur batas masa jabatan presiden.
Pasal 7A, yang membatasi masa jabatan dua periode, baru disahkan dalam amandemen UUD 1945 pada 1999–2002.
Sehingga saat ini, masa jabatan presiden paling lama adalah 10 tahun atau 2 periode saja.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Sumber: TribunSolo.com
Top Rank
10 Provinsi yang Warganya Sudah Jarang Dengarkan Siaran Radio |
---|
10 Negara Pengonsumsi Keju Terbanyak di Dunia, AS Tidak Termasuk! |
---|
10 Provinsi dengan Jalan Rusak Paling Banyak di Indonesia, Mana Saja? |
---|
10 Sungai Terpanjang di Dunia: Mengalir Ribuan Kilometer hingga Melewati Banyak Negara |
---|
10 Negara dengan Hukuman Mati Terbanyak: China Duduki Peringkat Tertinggi, Ada Negara Asia Tenggara |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.