Konflik Korea
Kim Jong Un Tabuh Genderang Perang, Perintahkan Ekspansi Nuklir di Tengah Latihan AS-Korsel
Pimpinan Korut, Kim Jong Un menyerukan percepatan “ekspansi nuklirisasi” negaranya gegara AS dan Korsel gelar latihan militer Ulchi Freedom Shield
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Febri Prasetyo
Bahkan, saat menghadapi sanksi internasional yang berat, Korut terus memperluas kemampuan nuklir dan rudal balistiknya.
Peluncuran uji coba terbaru menunjukkan peningkatan akurasi, jangkauan, dan kemampuan bertahan sistem pertahanan rudal musuh, termasuk kemungkinan penggunaan hulu ledak multiple (MIRV).
Bagaimana Cara Korut Genjot Nuklir
Untuk memperkuat kemampuan nuklir Korut mulai mengembangkan program fasilitas nuklir secara mandiri, dengan memadukan reaktor plutonium, pengayaan uranium, laboratorium produksi senjata, hingga uji coba rudal balistik yang diintegrasikan dengan hulu ledak nuklir.
Adapun program nuklir Korut berpusat di Yongbyon, di mana reaktor air berat menghasilkan plutonium dari uranium yang digunakan sebagai bahan inti senjata nuklir.
Plutonium ini kemudian diolah lebih lanjut untuk siap digunakan dalam hulu ledak.
Selain itu, Korea Utara juga memiliki fasilitas pengayaan uranium menggunakan sentrifugasi, memungkinkan produksi uranium tingkat tinggi yang bisa dipakai sebagai bahan inti bom nuklir.
Laboratorium dan fasilitas produksi senjata nuklir di Pyongyang bertugas menggabungkan plutonium atau uranium hasil pengayaan ke dalam desain fisik hulu ledak.
Fasilitas ini juga melakukan pengujian komponen nuklir, termasuk inti reaktor mini dan detonator, untuk memastikan stabilitas dan efektivitas.
Setelah inti senjata siap, hulu ledak nuklir diintegrasikan dengan rudal balistik jarak pendek hingga antar-benua yang dikembangkan Korut.
Rudal ini menjadi sarana utama untuk menguji kemampuan nuklir negara tersebut dalam mencapai target strategis.
Uji coba nuklir dilakukan di lokasi bawah tanah di Punggye-ri, Provinsi Hamgyong Utara, untuk mengukur kekuatan ledakan, stabilitas inti, dan efektivitas integrasi hulu ledak.
Karena program nuklir Korea Utara bersifat sangat tertutup, dikelola langsung oleh militer dan Partai Buruh Korea, maka informasi mengenai fasilitas, teknologi, dan kapasitas produksi sebagian besar diperoleh melalui intelijen internasional, pengamatan satelit, dan analisis uji coba nuklir yang dilakukan Pyongyang selama beberapa dekade terakhir.
Para pakar menilai upaya ini menunjukkan bahwa Korea Utara memiliki kapabilitas nuklir yang semakin matang dan independen meski ancaman diplomatik dan sanksi internasional terus berlangsung.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.