Jumat, 22 Agustus 2025

Wisatawan Rusia Membeludak di Jepang, Intelijen Curiga Ada Misi Mata-mata

Secara akumulasi jumlah orang Rusia ke Jepang selama Januari–Juli 2025 melonjak hingga 102,9 persen dibandingkan tahun 2024

Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews.com/Ricard Susilo
TURIS DI JEPANG - Pintu gerbang Kaminarimon di Asakusa pusat lokasi wisata di Tokyo Jepang. Turis asing sambil berfoto di sana 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumlah kunjungan wisatawan Rusia ke Jepang tercatat meningkat tajam pada Juli 2025.

Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kenaikannya mencapai 99,1 persen, sementara secara akumulasi Januari–Juli 2025 melonjak hingga 102,9 persen dibandingkan tahun 2024.

Seorang sumber intelijen Jepang menyebut lonjakan ini terbilang luar biasa dan patut dicermati.

“Jumlah kunjungan orang Rusia sangat luar biasa banyak dibandingkan negara lain. Yang terbanyak sebelumnya justru dari kawasan Timur Tengah, sekitar 55 persen,” ujar sumber intelijen Jepang kepada Tribunnews.com, Rabu (20/8/2025).

Di sisi lain, pertumbuhan kunjungan wisatawan Indonesia masih stabil dengan kenaikan 27,2 persen pada Juli 2025 dibandingkan Juli 2024. 

Baca juga: 600 Tenaga Kerja Indonesia Siap Bekerja di Miyagi Jepang, Job Matching Digelar di Sendai

Sementara sepanjang Januari–Juli 2025, jumlah wisatawan Indonesia naik 27,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan total mencapai 373.600 orang.

Persentase kenaikan wisatawan Indonesia pada Juli 2025 tercatat sebagai yang keempat terbesar setelah Rusia, Timur Tengah, dan Spanyol.

Dugaan Infiltrasi Intelijen Rusia

Lonjakan drastis kunjungan wisatawan Rusia memunculkan dugaan lain.

Sumber intelijen Jepang menilai ada kemungkinan mata-mata Rusia (spy) ikut masuk melalui jalur wisata.

“Mengingat situasi ketegangan antara China dan Taiwan, serta meningkatnya infiltrasi militer China ke wilayah laut dan udara Jepang, kami curiga Rusia juga punya tujuan khusus. Bisa jadi untuk mengumpulkan informasi, termasuk terkait militer Amerika Serikat yang ada di Jepang,” jelasnya.

Menurut analis, fenomena ini bukan sekadar tren pariwisata, melainkan berpotensi terkait dinamika geopolitik di Asia Timur.

Diskusi wisatawan Indonesia ke Jepang juga dilakukan kelompok Pencinta Jepang. Kirimkan nama alamat dan nomor whatsapp ke email tkyjepang@gmail.com

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan