Top Rank
10 Negara dengan Angka Kelahiran Bayi Terendah: Ada Ukraina hingga Tetangga Indonesia
Berikut ini 10 negara dengan tingkat kelahiran bayi terendah di dunia. Ada Korea Selatan. Apakah Indonesia termasuk?
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Fenomena penurunan angka kelahiran kini menjadi isu global yang disebut-sebut kian mengkhawatirkan.
Angka lahir adalah jumlah kelahiran hidup per 1.000 orang dalam suatu populasi selama periode waktu tertentu (biasanya setahun).
Tingkat kelahiran saling terkait erat dengan tingkat kesuburan total, yang melacak jumlah rata-rata wanita di negara tertentu yang melahirkan selama tahun-tahun melahirkan anak mereka, mengutip worldpopulationreview.com.
Tingkat kelahiran bervariasi secara drastis menurut negara. Tingkat kelahiran global rata-rata adalah 18,5 kelahiran per 1.000 orang pada 2019, lebih rendah dari pada 2007 dan 2012.
Tingkat kelahiran global harian dan tingkat kematian global harian digabungkan untuk menentukan tingkat pertumbuhan populasi secara keseluruhan di dunia.
Di banyak negara, terutama yang sudah maju secara ekonomi, jumlah bayi yang lahir setiap tahun terus menurun drastis.
Hal ini dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan gaya hidup, tekanan ekonomi, biaya pendidikan dan kesehatan yang tinggi.
Hingga pergeseran prioritas generasi muda terhadap pernikahan dan memiliki anak.
World Population Review mencatat bahwa beberapa negara bahkan berada di titik kritis, di mana jumlah penduduk yang menua jauh lebih besar dibandingkan dengan generasi baru yang lahir.
Kondisi ini berpotensi menimbulkan tantangan serius bagi keberlanjutan ekonomi, ketenagakerjaan, dan sistem jaminan sosial di masa depan.
Berikut adalah daftar 10 negara dengan angka kelahiran bayi terendah di dunia, mengutip worldpopulationreview.com, pada Minggu (24/8/2025).
Baca juga: 10 Negara dengan Angka Kelahiran Bayi Tertinggi di Dunia, Indonesia Masuk Daftar?
- Taiwan: Rata-rata kelahiran per 1.000 penduduk per tahun
- Kota Vatikan: Rata-rata 4.63 kelahiran per 1.000 penduduk per tahun
- Hong Kong: Rata-rata 5.43 kelahiran per 1.000 penduduk per tahun
- Korea Selatan: Rata-rata 5.62 kelahiran per 1.000 penduduk per tahun
- Ukraina: Rata-rata 5.75 kelahiran per 1.000 penduduk per tahun
- San Marino: Rata-rata 5.92 kelahiran per 1.000 penduduk per tahun
- Jepang: Rata-rata 6.65 kelahiran per 1.000 penduduk per tahun
- Italia: Rata-rata 6.88 kelahiran per 1.000 penduduk per tahun
- Andorra: Rata-rata 7.03 kelahiran per 1.000 penduduk per tahun
- Singapura: Rata-rata 7.1 kelahiran per 1.000 penduduk per tahun
Di Negara Maju, Tingkat Kesuburan Biasanya Lebih Rendah

Sementara mengutip statista.com, biasanya seorang wanita berusia antara 15 dan 45 tahun dianggap berada di tahun-tahun melahirkan anaknya.
Tingkat kesuburan suatu negara memberikan wawasan tentang keadaan ekonominya, serta tingkat kesehatan dan pendidikan penduduknya.
Di negara maju, tingkat kesuburan dan tingkat kelahiran biasanya jauh lebih rendah, karena pengendalian kelahiran lebih mudah diperoleh dan wanita sering memilih karier sebelum menjadi seorang ibu.
Selain itu, jika jumlah wanita usia subur menurun, begitu juga tingkat kesuburan suatu negara.
Seperti yang dapat dilihat di atas, negara-negara seperti Hong Kong adalah contoh yang baik bagi wanita yang meninggalkan struktur patriarki dan berfokus pada karir mereka sendiri alih-alih menjadi seorang ibu pada usia muda, menyebabkan penurunan tingkat kesuburan negara.
Melihat tingkat kesuburan per wanita di seluruh dunia menurut kelompok pendapatan juga menunjukkan bahwa wanita dengan penghasilan rendah cenderung memiliki lebih banyak anak daripada mereka yang berpenghasilan tinggi.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Sumber: TribunSolo.com
Top Rank
10 Universitas Terbaik di Dunia Selain dari Amerika Serikat |
---|
10 Provinsi dengan Produksi Daging Sapi Terbesar di Indonesia, Ada Jakarta |
---|
5 Danau Paling Luas di Dunia: Ada yang Berair Asin |
---|
Daftar 10 Negara Penghasil Gas Alam Terbesar di Dunia Tahun 2025, AS Masih Dominasi Produksi Global |
---|
15 Provinsi dengan Jumlah Warga Punya Rumah dan Tanah atas Nama Sendiri Terbanyak: Jateng Pertama |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.