Konflik Korea
Korea Utara Uji Coba Rudal Anti-Udara Baru, Diklaim Bisa Lawan Rudal Jelajah
Korea Utara uji coba rudal anti-udara terbaru yang diklaim bisa melawan rudal jelajah dan pesawat nirawak. Kim Jong Un beri tugas rahasia ke ilmuwan.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nuryanti
Namun, laporan tersebut tidak merinci sistem apa yang disediakan.
Pekan lalu, Kim Jong Un menggelar upacara di Pyongyang untuk menghormati tentara Korea Utara yang bertempur di Ukraina.
Ia menganugerahkan gelar "pahlawan" negara kepada mereka yang kembali dan menempatkan medali di samping 101 potret para korban, memuji mereka sebagai orang-orang hebat dan pahlawan.
Menurut penilaian Korea Selatan, Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara ke Rusia sejak musim gugur lalu dan sekitar 600 dari mereka tewas dalam pertempuran.
Kim Jong Un juga setuju untuk mengirim ribuan pekerja konstruksi militer dan penjinak ranjau ke wilayah Kursk Rusia, sebuah pengerahan yang diyakini intelijen Korea Selatan dapat segera terjadi.
Sepanjang 2025, menurut laporan berbagai media internasional, Korea Utara telah menguji beberapa sistem persenjataan.
Menurut laporan media Barat seperti Reuters, AP News, The Guardian, BBC, uji coba tersebut termasuk:
Rudal balistik jarak menengah (IRBM) yang diluncurkan ke arah Laut Jepang pada awal tahun, diklaim mampu membawa hulu ledak nuklir miniatur.
Rudal jelajah jarak jauh yang diluncurkan beberapa kali pada musim semi, dirancang untuk menghindari radar pertahanan udara.
Sistem rudal hipersonik dalam tahap pengembangan, yang diuji coba terbatas pada pertengahan tahun.
Rudal pertahanan udara generasi baru yang diumumkan Agustus 2025.
Pada masa pemerintahan Kim Il-sung (1984–1994), Korea Utara tercatat melakukan 17 kali uji coba rudal.
Sebagian besar peluncuran dilakukan dari situs Tonghae (Musudan-ri), dengan fokus pada pengembangan sistem SCUD versi lokal seperti Hwasong-5, Hwasong-6, dan Nodong-1.
Pada tahun 1994, mereka juga menguji coba rudal jelajah KN-01.
Setelah Kim Il-sung wafat, tongkat kekuasaan berpindah ke putranya, Kim Jong-il, yang memerintah dari 1994 hingga 2011.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.